Sempurnakan Ibadah Ramadhan dengan Puasa Syawal: Panduan Doa, Tata Cara dan Keutamaannya

Sempurnakan Ibadah Ramadhan dengan Puasa Syawal: Panduan Doa, Tata Cara dan Keutamaannya

Sempurnakan Ibadah Ramadhan dengan Puasa Syawal: Panduan Doa, Tata Cara, dan Keutamaannya--Foto: ideogram.ai

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Setelah lebaran, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan beberapa amalan yang penuh pahala, salah satunya adalah melakukan puasa sunnah di bulan Syawal, yang dikenal sebagai puasa Syawal.

Puasa Syawal merupakan anjuran dari Rasulullah untuk melaksanakan puasa sunnah setelah Ramadhan. Terdapat hadis yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim yang menyatakan bahwa:

مَنْ صَامَ رَمَضَانَ وَأَتْبَعَهُ سِتَّاً مِنْ شَوَّالٍ، كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ

Artinya: "Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan, lalu diikuti dengan puasa enam hari pada bulan Syawal, maka seolah ia telah berpuasa setahun penuh." (HR. Bukhari dan Muslim).

Selain itu, Ayub Al Anshar juga meriwayatkan bahwa Rasulullah bersabda; Barangsiapa yang telah melaksanakan puasa Ramadan dan menambahkan dengan puasa enam hari di bulan Syawal, maka ia akan mendapatkan pahala seolah-olah ia telah berpuasa sepanjang masa.[HR Jama’ah ahli hadis selain dan an-Nasa’i].

BACA JUGA:

Melaksanakan ibadah puasa Syawal memiliki banyak keutamaan, di antaranya dijanjikan pahala seperti berpuasa selama satu tahun penuh.

Berikut adalah bacaan doa niat puasa Syawal yang lengkap bagi anda yang ingin melaksanakan puasa Syawal:

Doa Niat Puasa Syawal

Menurut laman NU Online, bagi umat Islam yang ingin melaksanakan puasa Syawal, dianjurkan untuk menyatakan niatnya di malam hari.

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ الشَّوَّالِ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnatis Syawwâli lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Syawal esok hari karena Allah SWT."

BACA JUGA:

Pelaksanaan niat puasa Syawal dimulai sejak masuknya waktu Maghrib. Berbeda dengan puasa wajib, niat puasa Syawal dapat dilakukan di pagi hari sebelum waktu Zuhur, selama seseorang belum makan, minum, atau melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa, yang dihitung mulai dari terbit fajar pada hari tersebut.

Bagi umat Islam yang tidak berniat puasa Syawal pada malam hari namun ingin melaksanakannya tiba-tiba pada pagi hari, mereka diperbolehkan untuk berniat saat itu juga, dengan syarat belum melakukan makan, minum, atau hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: