Mengenal Sosok Arys, Pria Asal Bandar Lampung yang Berhasil Kayuh Sepeda Selama 7 Bulan untuk Sampai ke Mekkah

Mengenal Sosok Arys, Pria Asal Bandar Lampung yang Berhasil Kayuh Sepeda Selama 7 Bulan untuk Sampai ke Mekkah

Abdul Rahman Yuni Siswanto pria asal Bandar Lampung yang pergi ke Tanah Suci dengan Mengayuh sepeda tiba di Arab Saudi.-Foto: Instagram.com/@lampunggehnews-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID -  Abdul Rahman Yuni Siswanto atau yang sering akrab disapa Arys ini merupakan warga Jalan Pangeran Antasari, Gang Mulya Indah Nomor 15 Mekarsari, Kedamaian, Kota Bandar Lampung.

Pria berusia 35 tahun itu tiba di Arab Saudi setelah perjalanan 7 bulan 3 hari. Sebelumnya, ia memulai perjalanannya pada 10 September 2023 lalu dari kediamannya di Jalan Pangeran Antasari, Gang Mulya Indah, Bandar Lampung.

"Alhamdulillah saya sampai di Mekkah pada Rabu, 13 Maret 2024 bada Magrib," kata Arys dikutip dari Lampung Geh pada Sabtu, 16 Maret 2024. 

Ia mengatakan, pihaknya setelah sampai di Mekkah langsung mencari tempat aman untuk menitipkan sepeda dan barang-barang lainnya. 

BACA JUGA:

"Saya langsung cari tempat istirahat, dan alhamdulillah perjalanan dari Bandar Lampung menuju ke Mekkah selama 7 bulan 3 hari," terang Arys. 

Saat ditanya sampai kapan berada di Mekkah, Arys mengatakan sampai masa ibadah haji selesai. Ia sendiri berangkat sejak 10 September 2024.

"Saya berharap bisa ikut melaksanakan ibadah haji di Mekkah," ucap Arys. 

Arys mengatakan, dirinya saat berangkat ke tanah suci banyak sekali berbagai macam komentar perjalanan keliling ke beberapa negara tersebut hingga sampai di Mekkah.

Dirinya sekaligus melakukan umrah dengan menggunakan sepeda. Arys menceritakan selama perjalanan, dirinya sempat mengalami beberapa kendala salah satunya pada saat hendak pengajuan Visa.

"Kendalannya saat proses pengajuan Visa yang sulit. Untuk Asia Tenggara kita bebas Visa, mulai membuat Visa di India, Pakistan, Iran, Irak, Yordania dan Saudi Arabia," ucapnya.

Selain sulitnya proses pengajuan visa, menurut Arys, cuaca panas dan dingin juga turut menjadi kendala. Namun, hal tersebut tak membuat dirinya menyerah.

"Kemarin masuk negara Saudi Arabia satu hari sebelum puasa, jadi dari border imigrasi ke kota Mekkah masih cukup jauh. Di situ kendala terberatnya cuaca panas, waktu puasa 14 jam dan kita harus terus goes," ungkapnya.

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: