Profil Connie Bakrie, Pengamat Militer yang Bilang Prabowo Akan Jabat Presiden 2 Tahun Jika Menang
Connie Bakrie sebar hoax Prabowo hanya jabat 2 tahun jika terpilih --Instagram @connierahakundinibakrie
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Connie Rahakundini Bakrie (Connie Bakrie) kini tengah menjadi pusat perhatian masyarakat di media sosial karena pernyataan kontroversialnya.
Beredar video pengamat militer Connie Bakrie yang 'menyenggol' calon presiden (capres) Prabowo Subianto.
Connie Bakrie menyebutkan bahwa jika Prabowo terpilih pada Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024, hanya akan menjabat selama dua tahun.
Setelah itu, Connie Bakrie menyebut Gibran Rakabuming Raka akan menggantikan Prabowo melanjutkan 3 tahun sisa masa jabatan tersebut.
Meskipun tidak asing sebagai narasumber media massa, Connie Bakrie memiliki ketertarikan khusus pada isu pertahanan dan militer.
Keberaniannya untuk memberikan pernyataan publik mengenai masalah-masalah ini membuat Connie Bakrie semakin mencuat dalam diskusi masyarakat.
BACA JUGA:
- Demak Terdampak Banjir, Ketua KPU Tentukan Putusan Pemungutan Suara Susulan Hari Ini
- Terjawab Sudah! Alasan Connie Bakrie Menolak Tawaran Masuk Tim Kampanye Prabowo-Gibran
Dengan latar belakangnya yang kuat, Connie Rahakundini Bakrie menjadi figur yang patut diperhatikan dalam dinamika politik dan pertahanan di Indonesia.
Lantas, siapakah Connie Bakrie sebenarnya? Simak profilnya berikut ini.
Lahir di Bandung, 3 November 1964, Connie adalah seorang wanita yang memiliki latar belakang keluarga yang beragam dan kaya akan pengalaman.
Sebagai mantan istri Djaja Suparman, seorang Letnan Jenderal TNI AD, Connie terlibat dalam lingkaran kehidupan militer Indonesia.
Djaja Suparman pernah menduduki posisi strategis seperti Pangkostrad dan Pangdam Jaya selama periode reformasi.
Keluarga Connie juga menunjukkan keberagaman, dengan ayahnya, Bakrie Arbie, seorang ahli nuklir dari Gorontalo, dan ibunya, Ani Sekarningsih, seorang penulis dari Tasikmalaya.
Connie sendiri telah mengejar pendidikan tinggi dengan menyelesaikan Studi S3 di Universitas Indonesia dan mengikuti program-program penting di luar negeri, termasuk di APCSS Hawaii, Fu Xi Kang War Academy ROC, dan Chevening Executive Programme di Birmingham University, UK.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: