Profil Connie Bakrie, Pengamat Militer yang Bilang Prabowo Akan Jabat Presiden 2 Tahun Jika Menang

Prestasinya melibatkan posisi sebagai Senior Research Fellow di The INSS Institute of National Security Studies di Tel Aviv, Israel, menunjukkan dedikasinya dalam penelitian keamanan nasional. 

BACA JUGA:

• Viral! Wanita Ini Bocorkan Pendukung AMIN di JIS Saat Kampanye Akbar yang dibayar 150 Ribu
• Pemilu 2024: Cek Jadwal Pencairan Gaji KPPS, Nominal per Anggota, dan Tugasnya

Selain itu, sebagai Visiting Lecturer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Udara serta Angkatan Laut, Connie telah berbagi pengetahuannya secara luas dalam lingkup pertahanan dan keamanan.

Connie, seorang tokoh terkemuka dalam bidang pertahanan, militer, dan intelijen, tidak hanya aktif mengajar di Sekolah Diplomat Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia, tapi juga di beberapa universitas di dalam dan luar negeri seperti Sesparlu dan Disparlu. 

Dikenal sebagai analis, ia telah menghasilkan dua buku penting tentang Militer Indonesia dan Pertahanan Negara, yaitu "Defending Indonesia" pada tahun 2009 dan "Pembangunan Kekuatan & Postur Ideal TNI 2007". 

Pada tahun 2019, Connie merilis autobiografi pemikiran dan kehidupannya dalam buku yang berjudul "Aku adalah Peluru" oleh Sastrawan Bara Pattyradja.

Prestasinya melibatkan partisipasi dalam pertemuan internasional, seperti National Defense University di Washington D.C, Global Security Meeting di Bratislava, Slovakia, ASEM-EU Regional Security Architecture Meetings, dan Centre for Security Policy di Swiss. 

Connie juga telah berbicara di berbagai forum seperti The Delhi Dialogue Meetings, International Slocs Meetings, dan di House of Lords, Foreign Commission Office, Department Of Defense & Secret Intelligence Service (MI6) di Inggris.

BACA JUGA:

• Bantah Minta Jatah Wamenhan atau Wamenlu, Ini Sosok Connie Bakrie Pengamat Militer Asal Bandung
• Antusiasme Diaspora Mencoblos di Qatar: Luar Biasa Lebih dari 7325 Pemilih Salurkan Suara

Sebagai salah satu dari 22 Future Leaders yang terpilih oleh Massachusetts Institute of Technology (MIT) di Ideas Batch III, Connie bersama Ambassador Hasyim Djalal dan Laksamana Kent Sondakh menjadi Board of Trustee dan President di Indonesia Institute For Maritime Studies (IIMS). 

Ia juga berperan sebagai Dewan Pembina di National Air Space and Power Centre of Indonesia (NAPSCI) dan mewakili Indonesia di Sea Lanes of Communication (SLOC) International Group bersama Laksda (Purn) Rosihan Arsyad. 

Selain itu, Connie juga duduk sebagai Dewan Pengawas Industri Pertahanan Swasta Nasional bersama-sama dengan Laksda (Purn) Rosihan Arsyad.

Sumber: