Mendesak! Vaksin untuk Atasi Tuberkulosis Harus Segera Disiapkan dalam 3 Tahun
Vaksin baru untuk mengatasi penyakit TBC sudah perlu disiapkan, sekarang baru ada vaksin BCG untuk TBC dan hanya bagi bayi dan anak usia dini Foto : Grid Health - Grid.ID--
JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - Vaksin baru untuk melenyapkan penyakit Tuberkulosis (TBC) sudah layak diadakan. Untuk itu, penyediaan Vaksin dengan cara mempercepat ketersediaannya sangat urgen dilakukan.
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menjelaskan Vaksin Tuberkulosis dapat menjadi jalan keluar perlindungan yang ekonomis dan bermanfaat bagi masyarakat.
Termasuk mengurangi dampak ekonomi akibat biaya perawatan kesehatan dan kehilangan produktivitas.
''Apabila eliminasi TBC ingin dicapai pada 2023, kita hanya memiliki 3 tahun untuk mengembangkan vaksin TBC agar dapat mulai digunakan di 2028. Pengembangan vaksin harus dilakukan secara fokus, ''ungkap Menkes Budi dalam Stop TB Partnership (STP Board Meeting) ke-37 di Kota Brasillia, Brazil dikutip dari sehatnegeriku.kemenkes.go.id.
Menkes Budi, sebagai board member dari negara yang terdampak TBC, menyampaikan juga gagasannya untuk meyakinkan seluruh anggota negara G20 agar melakukan investasi memadai sehingga vaksin TBC baru dapat tersedia dalam tiga tahun mendatang.
Sekarang ini, vaksin TBC yang baru tersedia adalah vaksin Bacillius Calmette Guerin (BCG). Vaksin BCG memberikan perlindungan parsil untuk mencegah TBC yang berat pada bayi dan anak usia dini, tetapi tidak cukup melindungi anak dan orang dewasa dari TBC.
Pengembangan vaksin TBC yang efektif untuk semua usia , terutama untuk anak dan orang dewasa, diperlukan untuk mencapai 90% penurunan insidens dan 95 % penurunan kematian akibat TBC.
Vaksin TBC juga berpotensi untuk menahan penyebaran TBC resisten obat, yakni jenis tuberkulosis yang tidak merespons pengobatan standar yang umumnya efektif untuk mengobati infeksi tuberkulosis.
Saat ini, beberapa kandidat vaksin TBC yang sedang dikembangkan memiliki potensi untuk mencegah penyakit TBC pada anak dan orang dewasa, menggantikan atau menguatkan vaksin BCG, mencegah kekambuhan pada pasien yang telah menyelesaikan pengobatan, atau memperpendek durasi pengobatan.
BACA JUGA:Gisella Anastasia Tuai Hujatan dari Netizen Usai Bela Yudha Arfandi Terkait Kasus Dante Anak Tamara
Indonesia sendiri aktif berkontribusi dalam tiga uji klinis kandidat vaksin TBC.
Pertama adalah vaksin yang dikembangkan Bill & Melinda Gates Foundation (BMGF).
Vaksin yang awalnya dikembangkan oleh Perusahaan Farmasi asal Inggris , GSK ini memanfaatkan protein rekombinan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: