Gibran Rakabumi Raka Uraikan 9 Cara Menaikkan Produktivitas Petani, Untuk Menyetop Impor Pangan

Gibran Rakabumi  Raka Uraikan 9 Cara Menaikkan Produktivitas Petani, Untuk Menyetop Impor Pangan

Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka dengan mantap menjawab pertanyaan saat sessi debat kedua Cawapres Minggu 21 Januari 2024 Foto : RBTV-Disway --

JAKARTA,RADARPENA, CO.ID - Cawapres nomor urut 2 Gibran Rakabuming Raka diam-diam punya solusi menarik dalam mengatasi masalah pertanian yang terasa masih membelit yakni Indonesia disebut masih impor pangan. 

Gibran Rakabuming terlihat lancar saat menyampaikan pemikirannya, untuk  pertanian Indonesia yang lebih baik, petani senang produktivitas naik, hasil pertanian memiliki mutu yang tinggi dan pengelolaan berkesinambungan dengan bantuan teknologi yang tepat.

Gibran terlihat lebih jelas dan terstruktur saat menyampaikan upaya-upaya kongkrit yang dapat dilakukan untuk  menaikkan produktivitas petani di dalam negeri yang otomatis akan menyetop kran impor lantaran sudah tak membutuhkannnya lagi  

Pada pelaksanaan Debat Cawapres edisi kedua pada Minggu 21 januari malam Gibran mengatakan mulai tahun 2019 sampai tahun 2022 Indonesia sudah swasembada beras.

hanya memasuki  2023 ada impor karena el-nino ini terjadi disebagian besar di belahan dunia alias bukan di Indonesia saja.

Kuncinya sekarang kata Gibran adalah kita bekerjasama melaksanakan ekstensifikasi dan intesifikasi  lahan dari tingkat Desa sampai tingkat nasional secara efektif.

BACA JUGA:Cak Imin Ungkit Tambang Ilegal Sebanyak 2.500 yang Sebabkan Lingkungan Rusak

BACA JUGA:Mahfud MD Tanggapi Soal SDA dan Energi di Debat Cawapres Begini

 

Tersedianya pupuk adalah kunci untuk  meningkatkan produktivitas, makanya ada pabrik pupuk di Fak-fak.

Kemudian harus ada mekanisasi, kalau tidak ada mekanisasi, produktivitasnya tidak akan meningkat.

Termasuk juga cara pemanenan dan pengolahannya yang tepat agar bisa meningkatkan produktivitas sekaligus mengurangi food lost atau bahan makanan yang terbuang percuma yang bisa merugikan petani 

Anak-anak muda harus digandeng, seperti di Jawa Barat sudah ada program , petani mileneal kita harus terus mengedepankan smart farming (Pertanian Pintar) , gunakan ETP atau alat  untuk  mengecek kesuburan tanah, PH tanah, keasaman tanah semua itu penting sekali.

Kemudian juga kita gunakan drone untuk  menyemprotkan pestisida sehingga food estate , lahan pertanian itu adalah program jangka panjang.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: