Curhatan Ahok Soal Mirisnya Kerja di BUMN: Salah Sedikit Masuk Penjara!
Basuki Tjahaja Purnama saat menghadiri Hari Anti Korupsi Sedunia.-Foto: Instagram.com/@soulbeatmusic-
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Komisaris Utama Basuki Tjahaja Purnama atau yang sering disapa Ahok mengatakan kerja di BUMN kalaupun punya prestasi baik, belum tentu mendapatkan ucapan terima kasih.
Sebaliknya, kalau salah sedikit, penjara pasti menanti para pegawai dan petinggi BUMN.
"Di BUMN, kadang-kadang kita kerja baik belum tentu dapat terimakasih. Betul kan Bu Dirut?, nanti kalau salah sedikit masuk penjara, dipanggil-panggil lagi. Jadi ya semua orang takut," ujar Ahok saat groundbreaking Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) Rabu, 17 Januari 2024.
Namun, Ahok tidak gentar. Ia juga menyebutkan dalam bisnis harus berani. "Untuk investasi kita harus berani, salah satu masa depannya itu lewat hidrogen. Jadi harus investasi. Kenapa kita tidak berani padahal kita konglomerat besar," kata Ahok.
Ahok kemudian menjelaskan bahwa untuk menghindari kesalahan kerja, semua pejabat dan pegawai harus berkolaborasi bersama. Ia mengatakan pegawai BUMN tidak perlu takut jika keputusan yang diambil memang baik untuk negara.
BACA JUGA:
- Ketua DPRD DKI soal Pajak Hiburan Naik: Akan Banyak PHK!
- Fakta Mayat Wanita yang Ditemukan dalam Peti Kemas di Pelabuhan Priok
- HUT KE-63, Hutama Karya Gelar Lomba Jurnalistik hingga Foto untuk Umum
"Akhirnya saya katakan, mari kita putuskan bersama. Ini (groundbreaking stasiun bahan bakar hidrogen)adalah keputusan dewan komisaris dan direksi. Tentu kita bukan curang. Kalau korupsi saja bisa berjamaah, masa kita benar-benar untuk negara kita takut?" tegasnya.
Pertamina hari ini melakukan groundbreaking Stasiun Pengisian Bahan Bakar Hidrogen (SPBH) pertama di Indonesia. SPBH alias hydrogen refueling station (HRS) pertama ini berlokasi di Jelambar, Jakarta Barat.
Selain menggarap proyek SPBH, Pertamina juga bekerja sama dengan PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) untuk mengembangkan ekosistem hidrogen sebagai bahan bakar kendaraan di Indonesia.
Dirut Pertamina Nicke Widyawati mengatakan fasilitas pengisian bahan bakar hidrogen pertama milik mereka akan siap dalam 6 bulan ke depan dan bisa digunakan untuk umum. Bahkan, Pertamina punya 17 titik sumber hidrogen di seluruh Indonesia untuk membangun SPBH lainnya.
"Ini perlu 6 bulan. Kita sudah tidak sabar pengen beli Mirai (mobil hidrogen pabrikan Toyota), bagus sekali loh. Bukan kurang dari 5 menit, kurang dari 3 menit (pengisian di SPBH) dan itu bisa 780 km. Jadi kalau cuma dari rumah ke kantor itu sebulan tidak ngisi-ngisi," tutur Nicke dalam sambutannya.
BACA JUGA:
- Arjun Wijaya Ditetapkan Tersangka, Ini Motif Ancaman Penembakan Anies Baswedan
- Pendafataran Beasiswa LPDP 2024 Sudah Dibuka Syarat Mudah, Cara Daftar Gampang, Cek Disini !
- Tegas! Prabowo Berkomitmen Pimpin Pemberantasan Korupsi dengan Total
Ia merinci beberapa lokasi di Indonesia yang sumber hidrogennya dikuasai Pertamina, antara lain ada 4 di Sumatra, 4 di Jawa, 3 Kalimantan, 1 Nusa Tenggara, hingga 2 titik di Papua.
Nicke menegaskan Pertamina lah yang paling siap dalam ekosistem hidrogen di tanah air. Ini juga menjadi opsi untuk mendorong percepatan mewujudkan target net zero emission (NZE) di 2060.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: