Raja Salman Geram, Israel Mau Pindahkan Warga Gaza
JAKARTA,RADARPENA,CO.ID - Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz Al Saud atau Raja Salman akhirnya angkat bicara menyikapi keinginan Israel yang merencanakan akan memindahkan warga Gaza dari Tanah Kelahiran mereka sendiri
Raja yang kini sudah berusia 79 tahun itu, saat memimpin sidang Kabinet bersama beberapa Menteri-menteri pada selasa 9 Januari 2024 waktu setempat, seperti yang ditulis media surat Kabar Arab News berkata dalam sidang Kabinet.
Bahwa Raja Arab Saudi itu menolak dengan tegas pernyataan Israel terkait pengungsian warga Palestina.
Raja Arab Saudi Salman Bin Abdulaziz al-Saud Foto : Wikipedia --
BACA JUGA:Firli Bahuri Akan Kembali Diperiksa Polda Metro Jaya
Raja Salman juga menentang habis-habisan pendudukan kembali israel ke Jalur Gaza termasuk pembangunan permukiman Yahudi.
"Digaris bawahi akan pentingnya upaya komunitas internasional mengaktifkan mekanisme akuntabilitas terhadap pelanggaran hukum dan kemanusian internasional yang Israel lakukan," ungkap Raja Salaman seperti yang ditulis Arab News 10 Januari 2024.
Sidang Kabinet Arab Saudi yang dipimpin Raja Salman itu digelar lantaran sebelumnya Koalisi atau gabungan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah meminta Tel Aviv berbicara dengan Negara-negara Afrika, untuk menentukan apakah mereka menerima imigran dari Gaza.
Ternyata salah satu Negara Afrika yang mau menerima adalah Kongo.
BACA JUGA: Digempur Brigade Al-Qassam, Israel Tarik Pasukan dari Gaza Utara Pindah ke Selatan
Dua orang Menteri Israel yakni Itamar Ben Gvir dan Bezale Smotrich justeru keduanya turut mendorong jika Gaza bukanlah wilayah yang bisa dihuni warga Palestina dengan dalih warga-warga disana setiap bangun pagi hari dengan mimpi ingin menghancurkan israel.
Namun demikian justru Sekutu Utama dari Israel yakni Amerika Serikat, bahkan tidak dapat menerima pernyataan aneh dari 2 orang Menteri israel masing-masing Itamar Ben Gvir dan Bezale Smotrich.
IbuKota Amerika Serikat yakni Washington DC tempat istana Presiden Amerika berkantor malahan menolak pernyataan yang dinilai tidak bertanggungjwab tersebut yang terlontar dari Pejabat israel.
Pernyataan itu adalah mengenai usulan rencana Permukiman kembali termasuk seruan untuk melakukan migrasi sukarela bagi warga Gaza di Palestina ke Afrika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: