Intip Gurita Bisnis Starbucks yang Diboikot Karena Dianggap Dukung Israel: Punya 523 Gerai dan 4 Ribu Lebih Karyawan di Indonesia

Intip Gurita Bisnis Starbucks yang Diboikot Karena Dianggap Dukung Israel: Punya 523 Gerai dan 4 Ribu Lebih Karyawan di Indonesia

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - BDS Movement memasukan salah satu merek kedai kopi asal Amerika Serikat, Starbucks ke dalam daftar boikot lantaran dinilai mendukung Israel.

Berdasarkan catatan, Starbucks membuka gerai pertamanya di Indonesia pada 17 Mei 2002 di Plaza Indonesia, Jakarta. 

Dikutip dari Statista, sejak Januari 2018, kedai kopi tersebut sudah hadir di 326 lokasi dan tersebar di 22 kota di Tanah Air.

Sedangkan hingga per Oktober 2022, total toko Starbucks berlisensi di Indonesia mencapai 523 gerai. 

Capaian itu, sekaligus mencatatkan Indonesia sebagai negara ke-10 dengan jumlah gerai Starbuck terbanyak di dunia.

BACA JUGA:Tidak Harus ke Starbucks, Ini Daftar Produk dan Gerai Kopi yang Tidak Pro Israel

BACA JUGA:Gerakan BDS Membuat Nilai Saham Starbucks dan KFC Drop Akibat Boikot, Seberapa Besar Pengaruhnya?

Posisi pertama ditempati AS dengan 15.873 gerai. Lalu, disusul China dan Canada, masing-masing sebanyak 6.019 dan 2.101 gerai.

Pada tahun lalu, Starbucks Indonesia diketahui telah mengoperasikan gerai di 36 kota. Total karyawannya pun mencapai 4.300 lebih.

Jaringan kedai kopi global ini mengalami peningkatan pendapatan dari tahun ke tahun selama satu dekade terakhir. 

BACA JUGA:Seruan Boikot Produk Pendukung Israel Menggema, Ini Tanggapan Starbucks Indonesia

BACA JUGA:Mengenal Starbucks Merek Kopi Global yang Mendunia!

Hanya saja sempat menurun pada 2020 yang disebabkan oleh penerapan kebijakan tinggal di rumah akibat pandemi Covid-19.

Dalam beberapa tahun terakhir, Starbucks telah berkembang secara eksponensial, dengan jumlah unit lebih dari dua kali lipat selama 10 tahun terakhir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: