JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Aktor kontroversial Mel Gibson kembali membuat pernyataan yang mengundang perhatian terkait Pemilihan Presiden AS mendatang.
Dalam wawancara eksklusif dengan TMZ, Gibson mengeluarkan kritik tajam terhadap calon presiden dari Partai Demokrat, Kamala Harris.
“Saya tahu apa yang akan terjadi jika kita memilihnya dan itu tidak baik,” ujar Gibson.
“Rekam jejaknya mengenaskan. Tidak ada kebijakan yang bisa dibicarakan. Dan dia sebodoh pagar,” tambah aktor yang dikenal sebagai pendukung kuat Donald Trump tersebut.
Menyiratkan dukungannya untuk calon dari Partai Republik, Gibson mengisyaratkan pilihannya yang tak mengejutkan bagi para penggemarnya.
Pernyataan Gibson mencerminkan pandangan sayap kanan terhadap Harris, yang menurut para kritikus kurang menunjukkan kebijakan substansial.
Selama menjabat sebagai jaksa wilayah di San Francisco, Harris memang menghadapi kritik terkait pendekatannya yang keras, yang kini dimanfaatkan lawan-lawan politiknya untuk menyerang rekam jejaknya.
Namun, meskipun dikritik oleh kelompok konservatif, Kamala Harris tetap menjadi salah satu tokoh berpengaruh di Partai Demokrat.
Ia dipandang sebagai figur potensial dengan dukungan kuat di antara Demokrat untuk pemilu yang akan datang.
Para pendukung Harris menilai pengalamannya di bidang hukum dan politik sebagai modal penting untuk menghadapi tantangan kepemimpinan di AS.
- BACA JUGA:Presiden Prabowo Beri Ucapan Selamat ke Presiden Terpilih Amerika Donald Trump
- BACA JUGA:Donald Trump Terpilih Jadi Pilpres Amerika 2024, Bank Indonesia: Khawatir Pasar Keuangan Global Tak Stabil
Dukungan untuk Trump dan Isu Antisemitisme
Gibson, yang sebelumnya menuai kontroversi akibat komentar antisemit yang dilontarkannya pada 2006 saat ditangkap karena dugaan mengemudi dalam keadaan mabuk (DUI), kembali menjadi sorotan.
Saat itu, ia mengeluarkan komentar negatif terhadap petugas polisi keturunan Yahudi, sebuah insiden yang merusak reputasinya di Hollywood.
Meskipun ia kemudian meminta maaf dan menyebut pernyataannya sebagai “luapan emosi sesaat,” insiden ini terus membayangi kariernya.
Dukungan Gibson terhadap Donald Trump, yang menuai kritik luas karena retorika rasis dan seksisnya, kemungkinan akan semakin mengalienasi para pemilih moderat dan liberal.