JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Akhirnya Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah menerima tawaran Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengelola izin pertambangan.
PP Muhammadiyah secara resmi menerima konsesi izin usaha pertambangan dari pemerintah setelah melakukan berbagai kajian.
"Memutuskan bahwa siap mengelola izin pertambangan sesuai dengan peraturan pemerintah," kata Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti dalam konferensi pers di Yogyakarta, Minggu, 28 Juli 2024.
Abdul Mu'ti menuturkan keputusan menerima IUP yang ditawarkan oleh pemerintah setelah mencermati masukan, kajian, serta beberapa kali pembahasan, rapat pleno PP Muhammadiyah pada 13 Juli 2024.
Keputusan itu, kata dia, telah melalui pengkajian dan masukan yang komprehensif dari para ahli pertambangan, ahli hukum, majelis/lembaga di lingkungan PP Muhammadiyah, pengelola/pengusaha tambang, ahli lingkungan hidup, perguruan tinggi dan pihak-pihak terkait lainnya.
BACA JUGA:
Abdul mengatakan Muhammadiyah berkomitmen memperluas dan memperkuat dakwah dalam ekonomi. Hal ini termasuk dalam pengelolaan tambang.
"Dalam mengelola tambang, Muhammadiyah mengelola semaksimal mungkin, penuh tanggung jawab dan melibatkan profesional dari kalangan kader dan masyarakat perserikatan, mayarakat sekitar area (tambang), sinergi dengan perguruan tinggi dan penerapan teknologi yang meminimalkan kerusakan alam," jelasnya.
Abdul juga memberi catatan bahwa pengelolaan tambang oleh Muhammadiyah akan dilakukan dalam batas waktu tertentu, dengan tetap mendukung pengembangan energi terbarukan, budaya hidup bersih dan ramah lingkungan.
"Apabila pengelolaan tambang lebih banyak menimbulkan mafsadat (sesuatu yang menyakitkan/merugikan), Muhammadiyah secara bertanggungjawab akan mengembalikan IUP ke pemerintah," katanya.
Hidup Harus Memilih
Ketua Majelis Lingkungan Hidup PP Muhammadiyah Azrul Tanjung adanya pro dan kontra di masyarakat terkait Muhammadiyah yang terima izin tambang ormas merupakan rahmat, karena berbeda itu indah.
"Tentang tambang, saya berkeyakinan baik yang pro maupun kontra itu, semata-mata itu mencintai perserikatan ini, saya yakin sekali," katanya saat ditemui di Gedung Pusat Dakwah Muhammadiyah, Jakarta Pusat Jumat 26 Juli 2024.
"Tetapi pro kontra ini memang rahmat Allah, kita ga usah terlalu risau dengan perbedaan itu, karena perbedaan itu rahmat bagi kita," tambahnya.
Meski begitu, ia mengakui ada kerisauan yang tidak bisa ia tutupi. Namun, lanjut Azrul hidup haruslah memilih.