5. Simpang Batu-Labuan di Kabupaten Paser sepanjang 5,8 km dengan biaya Rp 50,2 miliar
6. Simpang Poros Tanjung Isuy-Tanjung Jan-Pulau Lanting di Kabupaten Kutai Barat sepanjang 4,8 km dengan biaya Rp 45,4 miliar
7. Proklamasi di Kota Balikpapan sepanjang 2,5 kilometer dengan biaya Rp 43,4 miliar
8. Akses Pelabuhan Kenyamukan di Kabupaten Kutai Timur sepanjang 0,65 km dengan biaya Rp 89,4 miliar
9. Ir. Soekarno-Hatta-M. Roem-Urip Soemohardjo di Kota Bontang sepanjang 4 km dengan biaya Rp 54,1 miliar
10. Lenggo-Teluk Sulaiman di Kabupaten Berau sepanjang 8 km dengan biaya Rp 59,1 miliar
11. Long Hubung-Jalan Poros di Kabupaten Mahakam Ulu sepanjang 6,5 km dengan biaya Rp 49,1 miliar.
BACA JUGA:AHY Lapor ke Jokowi, Ada 2.086 Hektar Lahan di IKN Masih Bermasalah
Jalan-jalan di daerah ini juga diharapkan akan memperlancar akses transportasi, memudahkan mobilitas warga, serta membuka peluang ekonomi baru di Kaltim.
Tahapan dan Prinsip Pembangunan IKN
Pemindahan IKN menjadi fokus utama dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2020-2024 sebagai proyek prioritas strategis.
Proses ini terdiri dari beberapa tahap utama
1. 2022-2024
Tahap Awal Pemindahan ke Kawasan IKN Fase ini menitikberatkan pada pembangunan infrastruktur dasar di Kawasan Ibu Kota Nusantara. Meliputi konstruksi Istana Kepresidenan, Gedung MPR/DPR RI, dan perumahan. Pemindahan sejumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) ke IKN juga menjadi fokus, dengan infrastruktur yang dapat menampung 500 ribu penduduk pada tahap awal.
2. 2025-2035