JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Penyakit Attention Deficit/Hyperactivity Diorder (ADHD) adalah masalah kesehatan yang identik dengan anak-anak, tapi kondisi ini sebenarnya bisa mempengaruhi seseorang seumur hidupnya.
Penyakit ADHD adalah gangguan perkembangan saraf yang menyebabkan perilaku hiperaktif, impulsif, dan masalah perhatian.
Gangguan ini berkaitan dengan perkembangan otak. Orang yang mengalami ADHD sulit memiliki kendali atas perilaku dan/atau daya kognitif yang sesuai dengan usianya. Sebagian besar penyakit ADHD terdeteksi pada usia anak-anak.
BACA JUGA:Waspada! Terlalu Banyak Konsumsi Daging Merah Dapat Memicu Kanker Ginjal
Dalam kesehariannya di rumah atau dalam situasi sosial mereka cenderung melakukan hal-hal yang tidak pantas dan tak bertanggung jawab.
Selain itu, mereka tampak tak merespons upaya pendisplinan, termasuk dari orang tua. Meski begitu, anak dengan ADHDH sebetulnya tidak secara sengaja bersikap demikian.
Mereka pun bisa sangat sedih karena merasa tak mampu menjadi anak yang berperilaku baik dan benar.
Melansir dari primayahospital ada tiga tipe ADHD, yakni predominantly inattentive (dominan lali/kurang perhatian), predominantly hyperactive-impulsive (dominan hiperaktif-impulsif), dan kombinasi dari keduanya.
Kondisi ADHD bisa terus bertahan dan berkembang hingga masa dewasa. Orang dewasa yang memiliki ADHD biasanya terlihat ceroboh, sering terdistraksi ketika melakukan pekerjaan, tidak bisa mengelola waktu, dan menunjukkan gejala masalah mental.
BACA JUGA:Catat! Tips Diet Rendah Garam yang Aman Untuk Penderita Hipertensi
Gejala Penyakit ADHD
Gejala penyakit ADHD yang spesifik pada tiap orang bisa berbeda-beda. Gejala pada anak atau orang dewasa dengan tipe ADHD dominan kurang perhatian, misalnya, cenderung kurang terlihat.
Mereka sering kali lebih pendiam dan tak menarik perhatian karena kurang menonjol. Berikut ini gejala ADHD secara umum.
1. Gejala kurang perhatian
- Gagal atau lambat dalam menyelesaikan aktivitas
- Tidak mengikuti instruksi
- Melakukan kecerobohan
- Sulit mengatur kegiatan
- Mudah lupa
- Perhatian mudah teralihkan
2. Gejala hiperaktif
- Perilaku terlalu aktif
- Berlarian ke sana-kemari dan memanjat-manjat tanpa mempedulikan sekitar
- Tidak betah duduk, gelisah dan menggeliat-geliat
- Sering meninggalkan tempat duduk
- Berbicara berlebihan
- Tak dapat bermain atau bekerja dengan tenang