JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Tidak selalu hanya pria, ternyata ada jajaran orang terkaya di Indonesia dari kaum wanita. Forbes mencatat deretat wanita terkaya di dunia.
Forbes menuliskan, ada 3 wanita yang ternyata masuk dalam deretan daftar 50 orang terkaya di Indonesia pada tahun 2023.
Tiga wanita yang dinobatkan menjadi orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes adalah Dewi Kam, Arini Subianto, dan Kartini Muljadi.
Sosok ketiga wanita ini tidak kalah berpengaruh dari kaum laki-laki di dunia bisnis.
Lantas siapa saja, sosok ketiga wanita yang masuk dalam deretan 50 orang terkaya di Indonesia versi Forbes 2023?
Simak dalam ulasan artikel ini.
BACA JUGA:Terbaru! Daftar 5 Orang Terkaya di Indonesia Versi Forbes, 3 Kolongmerat Ini Posisinya Tergeser
BACA JUGA:Daftar 10 Orang Terkaya di Indonesia pada 2023 Versi Forbes
Tiga Wanita Terkaya di Indonesia 2023
1. Dewi Kam
Wanita berusia 73 tahun ini merupakan sosok pengusaha sukses dalam sektor energi. Dia mendapatkan sebagian besar kekayaannya dari kepemilikan saham di perusahaan penambang batu bara PT Bayan Resources Tbk.
Saham Bayan Resources naik tiga kali lipat pada 2022 di tengah krisis energi global dan terus meningkat pada 2023.
Selain mengantongi 10 persen saham Bayan Resources, Dewi Kam juga memiliki perusahaan PT Sumberenergi Sakti Prima (SSP).
Perusahaan tersebut diketahui telah bermitra dengan PT Bosowa Energi.
Kerja sama kedua perusahaan tersebut merupakan bagian dari proyek Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Jeneponto di Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Proyek besar di sektor kelistrikan itu telah dibangun dan mulai dioperasikan penuh oleh Bosowa Energi dua tahun lalu setelah diresmikan oleh Jero Wacik selaku Menteri ESDM pada 19 Desember 2012 silam.
Lalu, dalam data Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga menyebutkan jika proyek PLTU Cilacap yang berlokasi di Desa Karangkandri, Cilacap, Jawa Tengah, yang telah dikembangkan oleh PT Sumber Segara Primadaya (S2P) di mana 51 persen sahamnya telah dimiliki oleh PT SSP dan sisanya dimiliki oleh PT Pembangkit Jawa-Bali.