Ramai Seruan Boikot Brand Pendukung Israel, Apa Dampaknya?

Rabu 01-11-2023,11:00 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Ketegangan yang terjadi antara HAMAS dan Israel rupanya tidak hanya menimbulkan dampak dari segi kemanusiaan dan SARA saja, tetapi juga efek dalam bidang perekonomian.

Media sosial diramaikan dengan pemboikotan sejumlah brand yang disebut-sebut mendukung Israel. Seperti diketahui belakangan ini serangan Israel kepada Hamas kembali memuncak dan memakan banyak korban.

Dikutip pada Selasa 31 Oktober 2023 brand seperti Starbucks, McDonald's dan perusahaan-perusahaan besar lainnya telah memicu kontroversi terkait dengan perang Israel-Hamas. 

Contohnya saja McDonald's di Israel mengumumkan makanan gratis untuk anggota militer Israel.

Kemudian, Starbucks menggugat serikat pekerjanya, Starbucks Workers United, awal bulan ini setelah organisasi buruh tersebut mengunggah pesan yang sudah dihapus di X, yang sebelumnya Twitter, yang menyatakan solidaritas terhadap warga Palestina.

Di media sosial pun semakin ramai seruan boikot sejumlah brand yang pro dengan Israel. Sejumlah brand itu selain Starbucks dan McDonald's di antaranya, KFC, PepsiCo, Netflix hingga Walt Disney.

BACA JUGA:

Ramainya seruan boikot brand-brand besar tersebut tentunya berpengaruh terhadap saham perusahaan - perusahaan tersebut saat ini.

 

Starbucks

Dikutip dari Nasdaq, brand dengan kode saham SBUX itu, harga sahamnya hari ini tercatat naik 1,23% menjadi 93,15 Dollar AS. 

Namun, jika dibandingkan 5 hari lalu, harga saham hari ini merosot 1,08% di angka 94,50 Dollar AS. Kemudian dibandingkan sebulan yang lalu naik 2,22% dari angka 91,13 Dollar AS.

 

McDonald's

Harga saham McDonald's hari ini, berdasarkan data di Bursa Efek New York tercatat naik 1,72% menjadi 260,15 Dollar AS. 

Dibandingkan 5 hari lalu, harga saham hari ini merosot 2,12% di angka 257,85 Dollar AS. Kemudian pada 20 Oktober 2023 memang saham MCD turun ke angka 254,75 Dollar AS.

 

PepsiCo

Kategori :