Beda Memperlakukan Tahanan Antara Israel dan Hamas

Beda Memperlakukan Tahanan Antara Israel dan Hamas

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dilansir AFP pada Minggu, 26 November 2023, Israel telah membebaskan setidaknya 39 orang warga Palestina yang ditahan di penjara mereka. Pembebasan tahanan merupakan bagian dari kesepakatan dengan Hamas dalam gencatan senjata di Gaza.

Militer Israel telah memerintahkan warga Gaza untuk tidak pergi ke utara, dengan mengatakan "jeda kemanusiaan hanya bersifat sementara, dan wilayah utara Gaza adalah zona perang".

Dalam kesempatan ini, perbedaan perlakuan sandera Hamas dan Israel tampak terlihat berbanding terbalik. Di mana sandera yang dibebaskan Hamas terlihat dalam kondisi baik, sementara tahanan yang dibebaskan Israel ada yang dilaporkan terluka.

Di mana Pasukan Pertahanan Israel menggunakan gas air mata dalam upaya pembebasan warga Palestina. Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan seorang anak laki-laki berusia 16 tahun, serta seorang anak berusia 12 tahun, telah ditembak dan terluka dalam kerusuhan tersebut.

BACA JUGA:

Seorang tahanan asal Palestina yang dibebaskan, Marah Bakir (24), bersyukur atas kebebasannya. Namun, dirinya menyadari kebebasan berasal dari darah warga Palestina lainnya di Gaza.

“Saya senang namun pembebasan saya harus dibayar dengan darah para martir,” kata Marah Bakir. Bakir mengatakan kebebasan dari ’empat dinding penjara’ merupakan hal yang sungguh luar biasa. Bakir telah ditahan selama 8 tahun.

“Saya menghabiskan akhir masa kanak-kanak dan remaja saya di penjara, jauh dari orang tua dan pelukan mereka,” katanya setelah kembali ke rumah keluarganya di Beit Hanina, Yerusalem timur.

Warga Palestina lainnya yang dibebaskan Israel, Hanan Al-Barghouti (58), turut bersyukur atas kebebasannya dan mendoakan warga yang ada di Gaza. Al-Barghouti dibebaskan setelah dua bulan ditahan Israel.

“Semoga Tuhan membalas mereka dengan baik atas nama kami. Jika bukan karena rakyat Gaza, kita tidak akan melihat kebebasan,” kata Al-Barghouti.

Dia kemudian menceritakan apa yang dialaminya selama berada di dalam penjara Israel. Dia mengatakan dirinya dan warga Palestina lain harus merasakan kepahitan hidup dan dihina.

Hamas membebaskan 13 warga Israel yang disandera pada Jumat, 24 November 2023 sekitar pukul 16.00 waktu Gaza.

Mayoritas dari mereka adalah anak-anak dan perempuan. Pada hari yang sama, milisi Palestina ini juga membebaskan 10 warga Thailand dan satu warga negara Filipina. 

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: