Jejak Emas Iwan Fals, Suara Rakyat yang Menggema dalam Sejarah Musik Indonesia

Iwan Fals/ilustrasi-ilustrasi-berbagai sumber
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Virgiawan Listanto atau yang lebih dikenal dengan Iwan Fals lahir di Jakarta pada 3 September 1961.
Ia adalah anak dari pasangan Haryoso (ayah, almarhum) dan Lies (ibu). Sejak kecil, Iwan Fals telah menunjukkan ketertarikan pada musik.
Saat masih berusia bulanan, ibunya menceritakan bahwa ia selalu menangis ketika mendengar suara adzan magrib. Masa kecilnya juga diwarnai pengalaman sekolah di Jeddah, Arab Saudi, di KBRI selama delapan bulan.
Saat kembali ke Indonesia, alih-alih membawa air zam-zam seperti kebanyakan orang, Iwan justru membawa gitar kesayangannya.
Gitar menjadi teman setia Iwan Fals sejak kecil. Saat dalam perjalanan pulang dari Jeddah ke Indonesia, seorang pramugari sempat meminjam gitarnya, namun heran karena gitar tersebut fals.
Pramugari itu akhirnya mengajarkan Iwan menyetem gitar dan memainkan lagu "Blowing in the Wind" milik Bob Dylan. Sejak saat itu, Iwan semakin mencintai musik dan terus mengembangkan bakatnya.
Dari Olahraga ke Musik
Selain musik, Iwan Fals juga memiliki ketertarikan besar pada olahraga, terutama bela diri. Ia aktif dalam karate, silat, yudo, serta olahraga lain seperti sepak bola, basket, dan voli.
Bahkan, ia pernah meraih Juara II Karate Tingkat Nasional dan pada tahun 1989 kembali mendapatkan Juara IV. Iwan Fals juga sempat menjadi pelatih karate di Sekolah Tinggi Publisistik (STP).
Namun, meskipun berbakat dalam olahraga, kecintaannya pada musik lebih besar. Musik baginya bukan sekadar ajang kompetisi seperti olahraga, tetapi sarana untuk mengekspresikan perasaan dan realitas kehidupan.
Ngamen dan Awal Karier Rekaman
Perjalanan musik Iwan Fals dimulai sejak ia masih duduk di bangku SMP di Bandung. Ia lebih banyak menghabiskan waktunya untuk bermain gitar dan mengamen di berbagai tempat.
Berbeda dengan teman-temannya yang sering memainkan lagu-lagu Rolling Stones, Iwan lebih suka membawakan lagu-lagu ciptaannya sendiri.
Ia menghibur di acara hajatan, pernikahan, atau sunatan, ditemani seorang tukang bengkel motor bernama Engkus yang sering memberitahunya tentang acara-acara yang bisa dijadikan tempat mengamen.
Kariernya mulai mendapat perhatian ketika seorang pencari bakat bernama Bambang Bule dari Jakarta mendengar suaranya melalui Radio 8 EH milik ITB. Bambang Bule tertarik dan datang ke Bandung untuk mencari Iwan.
Dengan modal hasil penjualan sepeda motor, Iwan bersama Toto Gunarto, Helmi, dan Bambang Bule akhirnya merekam album pertama mereka di bawah nama Amburadul di Istana Music Records Jakarta. Namun, album ini kurang sukses di pasaran.
Setelah itu, Iwan mencoba peruntungan lain dengan mengikuti festival musik country dan festival lagu humor yang diselenggarakan oleh Lembaga Humor Indonesia.
Salah satu tokoh yang melihat potensinya adalah Arwah Setiawan (almarhum), yang akhirnya memproduseri rekaman Iwan Fals di bawah label ABC Records. Namun, album ini pun masih dinikmati oleh kalangan terbatas.
- BACA JUGA:Profil Zulkifli Syukur Kandidat Asisten Pelatih Timnas Indonesia Era Patrick Kluivert
- BACA JUGA:Ramalan Zodiak 4 Februari 2025 untuk Libra, Scorpio, Sagitarius, Capricorn hingga Pisces
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: