Tayang Perdana di 17 Oktober, Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Raih Review Positif

Tayang Perdana di 17 Oktober, Film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis Raih Review Positif

Review penayangan perdana film Bolehkah Sekali Saja Kumenangis --Instagram:@prillylatuconsina96

Tema sensitif dan tabu ini diangkat dengan cerita yang sederhana sehingga terasa tak begitu jauh dengan kehidupan sehari-hari.

 

Penggambaran karakternya pun cukup relevan dan tak dibesar-besarkan.

Porsi dan takarannya cukup sehingga pesan utama tentang pentingnya merawat kewarasan dalam keluarga yang toxic bisa tersampaikan dengan baik kepada penonton.

Nada bicaranya, ekspresi kemarahannya, cara berjalannya, dan detail-detail kecil yang ia berikan membuktikan bahwa Surya Saputra adalah talenta besar Indonesia. 

Prilly Latuconsina pun cukup mengimbangi akting Surya Saputra yang berperan sebagai ayahnya. 

Meskipun ini bukan kali pertama Prilly berperan sebagai seorang perempuan tertindas, penampilannya tetap berkesan. Sorotan soal akting justru tertuju pada Dikta Wicaksono. Mantan vokalis Yovie and Nuno itu tak memberikan akting spesial untuk karakter Baskara.

Penonton seperti menyaksikan Dikta asli di layar lebar.

Tingkahnya, gaya bicaranya, dan semuanya masih terasa seperti Dikta, bukan Baskara. Dikta seolah-olah tak memberikan sentuhan khusus untuk menampilkan sosok Baskara yang beda. Hal ini sangat disayangkan karena sebenarnya banyak ruang yang bisa dieksplorasi oleh Dikta lewat peran Baskara.

BACA JUGA:Prilly Latuconsina dan Dikta Wicaksono Sharing saat Promosikan Film “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis

Secara keseluruhan, Bolehkah Sekali Saja Kumenangis adalah film penting untuk orang-orang yang sedang bergelut dengan kesehatan mental. Film arahan sutradara Reka Wijaya ini bisa menjadi asa penyemangat untuk tetap menjaga kewarasan di tengah lingkup kehidupan yang mungkin kurang menyenangkan. Bolehkah Sekali Saja Kumenangis sedang tayang di bioskop-bioskop di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: