Prilly Latuconsina dan Dikta Wicaksono Sharing saat Promosikan Film “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis"
Prilly Latuconsina dan Dikta Wicaksono Sharing dan berbagi pengalaman saat jumpa pers dan promosi film " Bolehkah Sekali saja Ku Menangis"--
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID Patut diapresiasi Indonesia “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” diperankan oleh cast menjanjikan yakni Prilly Latuconsina dan Dikta Wicaksono.
Film yang diangkat dari lagu Indonesia populer berjudul “Runtuh” karya Feby Putri ini dijadwalkan tayang di bioskop pada 17 Oktober mendatang.
Trailer film “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis” pun telah dibagikan di media sosial. Sontak saja trailer film tersebut mencuri perhatian besar dari warganet. Pasalnya, akting Prilly Latuconsina di industri film sudah tidak dapat diragukan.
Dalam jumpa pers di JCC Senayan, Jakarta pada Jumat, 27 September 2024, promosi film ini dilakukan langsung oleh Prilly Latuconsina dan Juga Dikta Wicaksono, yang mana mereka berdua merupakan pemeran utama.
Tak segan pula membagikan setiap pengalaman dan pengetahuan mereka berdua mengenai seni peran,musik,parenting dan juga karya pendidikan.
Terutama Prilly yang pernah menjadi dosen pada sebuah Universitas.
BACA JUGA:Kasus Dugaan Lolly Hamil dan Aborsi Akan Dinaikan ke Penyidikan, Siapa Bakal Jadi Tersangka?
BACA JUGA:Tips Diet Tanpa Lemas dan Lapar: Cara Efektif Turunkan Berat Badan dengan Aman dan Nyaman
Mereka juga tak bosan menjawab setiap pertanyaan dan berbagi pengalaman yang menurut mereka akan sangat mengedukasi para generasi Z terutama, dan juga lapisan generasi lainnya.
Maka dari itu, dalam film tersebut akan memberikan pemahaman yang diharapkan akan lebih mudah untuk diserap oleh para penonton dan publik.
Sinopsis Film “Bolehkah Sekali Saja Kumenangis”
Film ini berkisah tentang Tari (Prilly Latuconsina) yang kerap menyembunyikan kesedihannya sehingga dibayang-bayangi trauma masa lalu. Hal ini menjadikannya sebagai sosok yang tertutup (introvert).
Seiring berjalannya waktu, Tari merasa lelah memendam segala beban yang dipikulnya. Ia berusaha keluar dari tekanan hidupnya dengan bergabung di sebuah kelompok bernama Support Group.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: