Langka! Gurun Sahara, Wilayah Paling Kering di Dunia Alami Banjir Pertama Kali Setelah 50 Tahun Terakhir
Potret gurun sahara yang alami banjir setelah 50 tahun terakhir.--instagram.com
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Baru-baru ini Gurun Sahara, gurun yang terbesar di dunia dan tempat paling kering di dunia itu mengalami fenomena langka setelah curah hujan yang sangat tinggi.
Danau Iriqui, yang terletak antara Kota Tata dan Zagora, kini penuh dengan air setelah kering selama lebih dari 50 tahun, menurut citra satelit NASA.
Mengutip dari Al Jazeera melaporkan Pemerintah Maroko curah hujan tertinggi terjadi pada September. Hujan itu menjadi yang terparah selama beberapa dekade terakhir.
Di wilayah Desa Rabat di tenggara Maroko, bahkan hujan mencapai 101,6 milimeter per hari yang menjadikan hujan itu berkategori hujan sangat lebat.
BACA JUGA:
- Viral! Puluhan Makam di Indramayu Dihancurkan Bahkan Disegel dengan Berlogo Pengadilan Negeri
- Ramaikan! Lokasi Nobar Timnas Indonesia vs China di Jakarta 15 Oktober 2024
Curah hujan di kawasan tersebut biasanya tak sampai 254 milimeter per tahun. Saat badai tersebut muncul, kawasan itu diterpa banjir dan muncul area oasis dadakan. Badai itu disebut datang setelah enam tahun kekeringan berturut-turut.
"Sudah 30 hingga 50 tahun sejak terakhir kali kami mendapatkan hujan sebanyak ini dalam waktu yang singkat," kata Houssine Youabeb dari Direktorat Jenderal Meteorologi Maroko.
Ia menyebut badai itu mungkin akan memiliki dampak selama bertahun-tahun pada cuaca di Maroko karena kelembaban udara meningkat.
Selain itu, badai tersebut mengakibatkan waduk terisi kembali dengan sangat cepat dan memecahkan rekor. Warga mendapatkan sumber air.
Meski begitu, masih terlalu dini untuk mengurai dampak yang akan ditimbulkan dari hujan lebat tersebut. Namun badai itu sudah menewaskan 20 orang di Maroko dan Aljazair, serta merusak produksi tanaman pangan.
BACA JUGA:
- Lembut dan Beraroma Khas, Ini 8 Manfaat Teh Krisan Kaitannya dengan Flu dan Batuk
- Terseret Kasus P Diddy Justin Bieber Muak, sedang Pelampiasan pada Istri dan Anak
Para ahli meteorologi menyebut hujan itu sebagai badai ekstratropis, yakni dapat mengubah arah cuaca di sebuah wilayah dalam beberapa bulan dan tahun mendatang karena udara menahan lebih banyak uap air, yang menyebabkan lebih banyak penguapan dan mengundang lebih banyak badai.
Gurun Sahara membentang di Afrika Utara dengan luas sekitar 9,2 juta kilometer persegi. Wilayah ini meliputi beberapa negara, termasuk Aljazair, Libya, Niger, dan Mali.
Dikenal dengan iklimnya yang sangat kering, Sahara mengalami suhu ekstrem, dengan siang hari yang sangat panas dan malam yang dingin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: