Viral! Pemilihan Trans Queen Gorontalo 2024 Gegerkan Publik, Acara Dibatalkan Usai Panitia Dipanggil Polisi

Viral! Pemilihan Trans Queen Gorontalo 2024 Gegerkan Publik, Acara Dibatalkan Usai Panitia Dipanggil Polisi

Viral ajang pemilihan Trans Queen Gorontalo yang tuai kecaman dari publik.--instagram.com

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Ajang perhelatan Trans Queen atau pemilihan ratu transgender yang viral di media sosial telah menuai penolakan dari berbagai pihak. Acara ini menjadi sorotan karena melibatkan kelompok transgender dalam ajang pemilihan ratu kecantikan, yang belum lazim di banyak daerah, termasuk Gorontalo

Warga pun terpecah antara pihak yang mendukung dan pihak yang menolak penyelenggaraan acara tersebut. Reaksi beragam masyarakat terlihat di berbagai platform media sosial, di mana beberapa netizen menyatakan dukungannya terhadap kebebasan berekspresi dan hak asasi manusia. Polisi tengah menyelidiki kegiatan tersebut.

"Terkait isu yang sempat viral itu, anggota kami sementara mengecek dan menyelidiki informasi itu," kata Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Gorontalo Kompol Henny Mudji Rahayu dalam keterangannya pada Jumat, 13 September 2024.

Henny mengatakan informasi tersebut tersebar di media sosial, pada Jumat, 13 September 2024. Namun dia belum merinci seperti apa informasi tersebut.

"Kami hanya mendapat informasi dari berbagi platfrom media sosial. Jadi terkait ini masih akan cek lagi," ujar Henny.

BACA JUGA:

Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo Kombes Desmont Harjendra mengatakan pihaknya akan segera memanggil panitia yang terlibat. Dia pun menyebut kasus itu masih dilakukan pendalaman.

Dari hasil klarifikasi, pihak panitia pemilihan Trans Queen berjanji tidak akan melaksanakan acara tersebut dan telah menandatangani surat pernyataan. 

Mereka juga menyatakan kesediaan untuk mengikuti norma dan aturan yang berlaku di Provinsi Gorontalo. Viralnya isu pemilihan Trans Queen ini memicu berbagai tanggapan dari masyarakat. 

Ada yang memberikan dukungan atas langkah inklusif yang dinilai memperjuangkan hak-hak komunitas LGBTQ+. Di sisi lain, sebagian masyarakat menentang dengan alasan acara semacam ini tidak sejalan dengan nilai-nilai agama dan budaya di Gorontalo.

Kepolisian berharap bahwa klarifikasi dari pihak panitia dapat memberikan gambaran yang lebih jelas kepada publik dan meredakan gejolak di masyarakat. 

Dalam perspektif sosial, keberadaan kaum LGBT telah menjadi bagian yang sulit dipisahkan dari pergumulan interaksi sosial kemasyarakatan.

Banyak faktor yang mempengaruhi penerimaan keberadaan mereka di tengah kehidupan masyarakat sekitar, diantaranya adalah faktor hubungan kekekeluargaan, kekerabatan dan pertemanan. 

Dalam konteks ini tidak akan mungkin ada tindakan persekusi karena ketidaksetujuan atas perilaku seks tak normal dan aktifitas lainnya yang menunjukan eksistensi mereka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: