Gaptek Bukan Halangan! Jurnalisme TikTok vs Tradisional

Gaptek Bukan Halangan! Jurnalisme TikTok vs Tradisional

Teknik jurnalisme modern bukanlah tantangan melainkan pelengkap jurnalisme tradisional--

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Mungkin teman-teman yang gaptèk dan tidak mengikuti perkembangan, bisa terjebak dengan forward 'barang ora mutu' ( Barang tidak bermutu). Coba kita jenguk-jenguk sebentar.

Dikutip dari narasumber langsung pada Jumat, 16 Agustus 2014, menerangkan bahwa Jurnalisme TikTok adalah bentuk baru penyampaian berita yang memanfaatkan platform TikTok.

Meskipun memiliki potensi untuk menjangkau audiens baru dan menceritakan kisah dengan kreatif, terdapat perbedaan signifikan dengan jurnalisme tradisional.

Berikut ini adalah penjelasannya secara lebih mendalam

BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Profesi Jurnalis, Siap dan Mampukah Kamu?

BACA JUGA:Tolak RUU Penyiaran, Sejumlah Jurnalis Gelar Aksi Demo di Gadog Puncak Bogor

Jurnalisme TikTok

  • Fokus pada hiburan: Menekankan format yang menarik seperti video pendek, musik, dan tren untuk menarik penonton.
  • Verifikasi terbatas: Pemeriksaan fakta mungkin kurang ketat karena sifat platform yang cepat.
  • Potensi bias: Algoritma dapat menyaring konten berdasarkan preferensi pengguna, berpotensi menciptakan gelembung informasi.
  • Kedalaman terbatas: Fokus pada penceritaan singkat, seringkali mengorbankan analisis mendalam atau konteks.

Jurnalisme Tradisional

  • Fokus pada akurasi dan objektivitas: Berusaha melaporkan fakta secara akurat dan tidak bias.
  • Pemeriksaan fakta yang ketat: Memverifikasi informasi melalui berbagai sumber.
  • Perspektif beragam: Mencari berbagai sudut pandang untuk memberikan pemahaman menyeluruh tentang suatu isu.
  • Analisis mendalam: Menawarkan penjelasan dan konteks terperinci untuk cerita yang kompleks.

 

Fungsi dari Jurnalisme Tradisional terhadap Jurnalisme TikTok/ Modern

1. Menjembatani Kesenjangan

Meskipun jurnalisme TikTok dapat efektif dalam meningkatkan kesadaran dan melibatkan audiens muda, penting untuk mempertahankan nilai-nilai jurnalistik tradisional. Ini termasuk:

  • Memeriksa fakta konten TikTok sebelum membagikannya.
  • Mencari sumber informasi yang beragam.
  • Menyadari potensi bias dalam algoritma dan konten.
  • Mendorong pemikiran kritis tentang informasi yang dikonsumsi di platform.

2. Secara keseluruhan, jurnalisme TikTok dapat menjadi pelengkap bagi jurnalisme tradisional, tetapi penting untuk menjaga standar kualitas dan etika jurnalistik.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: