Intel Alami Pendapatan Turun, Tindakan PHK Diwaspadai

Intel Alami Pendapatan Turun, Tindakan PHK Diwaspadai

Penurunan pendapatan yang dialami oleh perusahaan Intel --

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Intel Corporation, salah satu perusahaan teknologi terbesar di dunia, mengumumkan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 15.000 karyawan. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap penurunan pendapatan yang signifikan pada kuartal kedua tahun 2024. Langkah ini merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi di tengah tantangan ekonomi global yang semakin berat.

Intel, yang berbasis di Santa Clara, California, telah lama menjadi pemimpin dalam industri semikonduktor. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini menghadapi berbagai tantangan, termasuk persaingan yang semakin ketat dari perusahaan lain seperti AMD dan Nvidia. Pendapatan Intel pada kuartal kedua tahun 2024 tercatat sebesar 12,8 miliar dolar AS, turun 1 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penurunan ini disebabkan oleh berbagai faktor, termasuk penurunan permintaan pasar dan peningkatan biaya produksi.

CEO Intel, Pat Gelsinger, dalam memo kepada karyawan, menyatakan bahwa keputusan ini sangat sulit namun diperlukan untuk memastikan keberlanjutan perusahaan. "Pengeluaran kami terlalu tinggi, margin kami terlalu rendah. Kami perlu mengambil keputusan berat untuk mengatasi keduanya, terutama mengingat laporan keuangan dan prospek kami untuk semester II-2024 yang lebih sulit dari prediksi sebelumnya," ungkap Gelsinger.

BACA JUGA:Catat! Jenis Vitamin Ini Tidak Boleh Dikonsumsi Secara Bersamaan dengan Kopi, Apa Saja Sih?

BACA JUGA:PHK Karyawan Juga Harus Diimbangi Pesangon Sesuai Undang-Undang! Simak Ulasannya

PHK ini akan berdampak pada sekitar 15 persen dari total karyawan Intel, yang saat ini berjumlah sekitar 125.300 orang. Meskipun perusahaan tidak merinci wilayah atau divisi mana yang akan terdampak, diperkirakan bahwa PHK ini akan dilakukan secara global. Karyawan yang terkena dampak akan menerima paket kompensasi dan dukungan untuk membantu mereka dalam masa transisi ini.

Selain PHK, Intel juga mengumumkan berbagai langkah lain untuk mengurangi biaya operasional. Perusahaan berencana untuk memangkas biaya operasional senilai 10 miliar dolar AS (sekitar Rp 162 triliun) hingga tahun 2025². Langkah-langkah ini termasuk pengurangan pengeluaran untuk riset dan pengembangan (R&D), pemasaran, serta biaya umum dan administratif.

Intel juga akan menangguhkan pembayaran dividen saham sebagai bagian dari rencana efisiensi ini. Langkah ini diharapkan dapat membantu perusahaan menghemat lebih banyak uang dan memperkuat neraca keuangan. Namun, keputusan ini juga berdampak negatif pada harga saham Intel, yang turun 20 persen dalam perdagangan setelah pengumuman tersebut.

BACA JUGA:Banyak Disepelekan, Ini Manfaat Berjalan Kaki untuk Kesehatan Fisik dan Mental

Intel menghadapi tantangan besar dalam beberapa tahun terakhir, terutama dalam hal memanfaatkan tren teknologi baru seperti kecerdasan buatan (AI) dan komputasi awan. Meskipun perusahaan telah berinvestasi besar-besaran dalam teknologi ini, hasilnya belum sesuai dengan harapan. Sebagai perbandingan, kompetitor seperti Nvidia telah berhasil memanfaatkan ledakan AI dan mencatat pertumbuhan yang signifikan.

Namun, Intel tetap optimis tentang masa depannya. Perusahaan berencana untuk terus berinvestasi dalam teknologi baru dan memperkuat posisinya di pasar semikonduktor. "Kami percaya bahwa langkah-langkah yang kami ambil hari ini akan membantu kami menjadi lebih kuat dan lebih kompetitif di masa depan," kata Gelsinger.

Keputusan Intel untuk melakukan PHK terhadap 15.000 karyawan adalah langkah drastis yang mencerminkan tantangan besar yang dihadapi perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun langkah ini menimbulkan kekhawatiran dan ketidakpastian, Intel berharap bahwa dengan mengurangi biaya operasional dan meningkatkan efisiensi, mereka dapat memperkuat posisinya di pasar dan menghadapi masa depan dengan lebih baik.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: