Kontroversi Iklan Apple Bikin Produsen Hp Android Meradang

Kontroversi Iklan Apple Bikin Produsen Hp Android Meradang

Dengan beraninya Apple menyindir desain hp android--

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Apple kembali menjadi sorotan setelah merilis iklan terbaru yang dianggap menyindir desain smartphone Android. Iklan tersebut, yang tampaknya ditujukan untuk pasar China, menampilkan perbandingan antara iPhone terbaru dengan sebuah ponsel Android lawas. Hal ini memicu perdebatan di kalangan pengguna dan pengamat teknologi.

Dalam iklan tersebut, Apple mempromosikan kemudahan transfer data antar perangkat iOS atau dari Android ke iOS. Namun, yang menjadi sorotan adalah pemilihan model ponsel Android yang digunakan dalam iklan tersebut. Apple memilih ponsel Android dengan desain yang sudah ketinggalan zaman, yaitu layar berponi (notch) dan bezel tebal. Desain ini sudah jarang digunakan oleh ponsel Android terbaru yang lebih mengutamakan layar berlubang (punch hole) dan bezel tipis.

Pemilihan desain ponsel Android yang ketinggalan zaman ini menuai kritik dari berbagai pihak. Banyak warganet yang merasa bahwa Apple sengaja memilih model ponsel yang sudah usang untuk membuat iPhone terlihat lebih unggul. Mereka berpendapat bahwa iklan tersebut tidak mencerminkan persaingan desain smartphone saat ini yang lebih modern dan inovatif.

BACA JUGA:Apple Maps Resmi Meluncur Dalam Versi Web, Perangkat Lain Silahkan Akses!

BACA JUGA:WhatsApp Bakal Rilis Fitur Terbaru Mirip AirDrop Apple, Lebih Mudah Berbagi Tanpa Internet

Tipster terkenal, Ice Universe, juga memberikan komentarnya melalui media sosial Weibo. Menurutnya, iklan tersebut lucu karena menggunakan ponsel Android dengan poni yang besar. "Saya paham kenapa Apple memilih ponsel Android berponi. Jika mereka tidak melakukannya, kapsul besar iPhone tidak akan terlihat lebih unggul dibandingkan punch hole Android," ujar Ice Universe.

Desain layar berponi pertama kali dipopulerkan oleh Apple melalui iPhone X. Desain ini kemudian diadopsi oleh berbagai vendor smartphone Android. Namun, seiring berkembangnya teknologi layar, produsen smartphone mulai beralih ke desain layar berlubang untuk memaksimalkan tampilan layar tanpa mengonsumsi banyak ruang.

Saat ini, sebagian besar smartphone Android kelas menengah ke atas sudah menggunakan desain layar berlubang. Sementara itu, layar berponi masih digunakan oleh beberapa smartphone entry-level. Apple sendiri telah mengadopsi desain layar berlubang dengan punch hole berbentuk kapsul yang dinamis, yang dikenal sebagai Dynamic Island.

BACA JUGA:Revolusi Desain Apple: Bocoran iPhone Lipat yang Dinanti Bakal Meluncur di Tahun 2026

Apple dikenal dengan strategi pemasaran yang agresif dan sering kali kontroversial. Sindiran terhadap pesaing dalam iklan bukanlah hal baru bagi Apple. Perusahaan ini sering kali menggunakan pendekatan tersebut untuk menonjolkan keunggulan produk mereka. Namun, strategi ini juga memiliki risiko, terutama jika dianggap merendahkan produk pesaing atau tidak mencerminkan kenyataan di pasar.

Sebelumnya, Apple juga pernah mendapat kritik atas iklan iPad Pro 2024 yang dianggap merendahkan kreativitas. Dalam iklan tersebut, Apple memperlihatkan berbagai benda seperti piano dan cat yang diratakan oleh mesin press hidrolik, yang kemudian hanya menyisakan iPad Pro terbaru. Iklan ini menuai kritik dari komunitas kreatif dan Apple akhirnya meminta maaf.

BACA JUGA:Apple Izinkan Emulator PC di App Store: Sebuah Terobosan Baru atau Sekedar Gimik?

Pesaing Apple, seperti Samsung, juga tidak jarang menggunakan strategi serupa. Samsung pernah merilis iklan yang menyindir resolusi kamera iPhone dengan membandingkannya dengan Galaxy S22 Ultra. Dalam iklan tersebut, Samsung mengeklaim bahwa jepretan bulan (moon shot) yang dipotret iPhone tidak akan sesempurna Galaxy S22 Ultra.

Kontroversi iklan Apple yang menyindir desain ponsel Android menunjukkan betapa ketatnya persaingan di industri smartphone. Meskipun strategi pemasaran yang agresif dapat menarik perhatian, perusahaan juga harus berhati-hati agar tidak merusak citra mereka sendiri. Dalam hal ini, Apple perlu mempertimbangkan kembali pendekatan mereka dalam menyampaikan pesan kepada konsumen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: