Turunan Curam Tanpa Panik! Begini Cara Jitu Gunakan Engine Brake Mobil Matic
Ilustrasi cara melakukan engine brake pada mobil matic untuk transmisi konvensional dan CVT--Freepik
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Tidak banyak yang tahu bahwa mobil matic juga bisa menggunakan engine brake, terlebih dalam kondisi jalanan menurun.
Dalam dunia otomotif, transmisi mobil matic terbagi menjadi dua jenis, yakni manual dan matic.
Keduanya memiliki cara yang berbeda dalam pengoperasian transmisi kendaraannya. Di mana jika mobil manual, harus melakukan pergantian gigi secara mandiri untuk meningkatkan kecepatan. Sedangkan kendaraan matic akan secara otomatis melakukan perpindahan gigi tanpa pengendara harus repot.
BACA JUGA:Ini Alasan Dilarang Menarik Mobil Matic saat Mogok, Begini Aturannya yang Benar
BACA JUGA:5 Kesalahan Umum Pengendara Mobil Matic, Awas Bisa Bikin Transmisi Rusak
Kini mobil matic sudah digemari hingga menjadi primadona, pasalanya mobil dengan transmisi matic jadi kendaraan yang sangat tepat digunakan oleh Sebagian masyarakat Indonesia.
Pada umumnya setiap pengendara mobil matic menggunakan pengereman hanya dengan mengandalkan rem. Akan tetapi pada mobil matic memiliki cara untuk melakukan engine brake seperti manual, asal dilakukan dengan cara yang tepat.
Engine brake adalah teknik menurunkan kecepatan selain menggunakan rem biasa. Caranya dengan menurunkan tuas porsneling ke gigi yang lebih rendah. Cara ini bisa memperlambat laju kendaraan.
Tenik engine brake juga sangat berguna saat melewati turunan super curam. Dengan engine brake, mobil gak akan meluncur bebas meski kamu tidak menginjak pedal rem.
Cara Menggunakan Engine Brake pada Mobil Matic
Perlu diketahui untuk menggunakan engine brake pada mobil matic harus dilakukan dengan cara yang benar agar tidak merusak transmisinya.
Pada kendaraan matic dengan transmisi konvensional dilakukan dengan memindahkan transmisi dari posisi D ke posisi 2. Tindakan ini bertujuan untuk memperlambat laju kendaraan terlebih dalam kondisi jalanan yang menurun.
Apabila kendaraan masih terasa kurang melambat, pengendara bisa memindahkan dari posisi 2 menjadi posisi L atau 1. Akan tetapi harus diperhatikan dengan sangat baik.
Sangat tidak disarankan untuk memindahkan posisi D langsung menuju posisi L, karena ini akan memberikan efek yang tidak baik bagi transmisi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: