Pelajar Blitar Gantung Diri Akibat Kecanduan Game Online, Ponsel Disita Jadi Pemicu?
Ilustrasi: Seorang pelajar SMA berinisial SAN (17) asal Kecamatan Doko, Blitar ditemukan tewas dalam keadaan tergantung.--Freepik
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Seorang pelajar SMA berinisial SAN (17) baru-baru ini menggemparkan warga Blitar. SAN ditemukan tewas gantung diri.
Diduga pemicu SAN melakukan aksi bunuh diri lantaran marah karena ponselnya disita orang tuanya. Penyitaan yang dilakukan orang tua karena SAN kecanduan game online. Benarkah demikian? Berikut informasi lengkapnya.
SAN (17) merupakan pelajar asak Kecamatan Doko, Kabupaten Blitar, Jawa Timur ditemukan tewas dalam kondisi gantung diri di rumahnya.
Diduga pemicu aksi bunuh diri tersebut karena SAN marah karena ponselnya diambil oleh orangtuanya.
BACA JUGA:Waspada! Ini 7 Bahaya Kecanduan Main Game Online, Mengganggu Kesehatan Mental
BACA JUGA:Anak-Anak di Bawah 18 Tahun di China Hanya Boleh Main Game Online 3 Jam per Minggu
Hal ini juga dibenarkan oleh pihak kepolisian yang mengatakan bahwa SAN diduga nekat melakukan aksi tersebut akibat penyitaan ponsel milik korban lantaran sudah kecanduan main game online. Di mana ponsel miliknya disita oleh orangtua korban sendiri sebelum kejadian.
Akibat dari penyitaan ponsel miliknya dengan tujuan agar SAN berhenti untuk bermain game, namun ternyata hal tersebut justru membuat korban merasa depresi dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri.
Peristiwa ini baru terungkap pada Sabtu 15 Juni 2024 pada siang hari, di mana korban ditemukan sudah tidak bernyawa dengan posisi tubuh tergantung di tangga yang mengarah lantai dua rumah tersebut dengan menggunakan seutas kabel.
Korban pertama kali ditemukan oleh kedua orangtuanya, diduga aksi SAN dilakukan pada saat kondisi rumah sedang sepi saat orangtua korban pergi ke kota Blitar.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pihak kepolisian, sebelum kejadian orangtua telah menyita hp korban lantaran dianggap sudah kecanduan game online.
Diduga imbas dari game online, korban diketahui kerap mengurung dalam kamarnya dan orang tua ingin mengakhiri kecanduan itu dengan menyita ponsel. Namun yang terjadi, SAN ditemukan meninggal dunia dengan keadaan gantung diri.
Kepala Seksi Humas Polres Blitar Iptu Heri Irianto mengatakan bahwa pihak keluarga menolak dilakukan autopsi dan menerima peristiwa yang terjadi sebagai musibah.
Dalam kasus ini petugas kepolisian menghimbau kepada para orang tua untuk lebih dekat dalam memahami persoalan yang dialami putra-putrinya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: