Temui Dewas dan Pimpinan KPK untuk Minta Wejangan, Ketua Pansel: Cari Pimpinan yang Berintegritas Tinggi
Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) dan pimpinan KPK, mengadakan audiensi dengan Anggota panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan (capim) -Ayu Novita -DISWAY Grup
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dewan Pengawas Komisi Pemberantasan Korupsi (Dewas KPK) dan pimpinan KPK, mengadakan audiensi dengan Anggota panitia seleksi (Pansel) calon pimpinan (capim).
Berdasarkan pantauan disway.id di Gedung Merah Putih KPK Jakarta, para anggota pansel berdatangan satu per satu mulai pukul 13.27 WIB.
Hal ini pun dibenarkan tim juru bicara KPK Budi Prasetyo bahwa terjadi pertemuan antara Pimpinan dan Dewas dengan anggota pansel.
Budi mengungkapkan bahwa dari pertemuan ini menjadi kesempatan baik untuk menyeleksi pimpinan KPK kedepannya.
"Pertemuan ini menjadi kesempatan yang baik bagi KPK untuk menyampaikan masukan, kebutuhan, ataupun penguatan pemberantasan korupsi ke depan," pungkasnya kepada wartawan pada Rabu, 12 Juni 2024.
BACA JUGA:
- Hasto Kristiyanto Ngaku Ditinggal Sendirian di Ruangan Dingin, KPK Beri Alasan Seperti Ini
- Tak Terima HP dan Tas Disita, Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto Laporkan ke Penyidik KPK ke Dewas KPK
Adapun, salah satu anggota pansel yaitu Ivan Yustiavandana yang juga Ketua PPATK menyebutkan bahwa pertemuan ini guna meminta masukan dari para pemimpin dan juga Dewas KPK.
"Ya biasa kita minta masukan di KPK" Ivan Yustiavandana kepada wartawan.
Sebelumnya, Panitia seleksi calon pimpinan (Capim) dan Dewan Pengawas (Dewas) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) berjanji akan mencari pimpinan dan Dewas KPK yang berintegritas.
“Tentu kita akan cari pimpinan KPK yang pertama tentu punya integritas tinggi dan sebagainya nanti masih akan dirumuskan kembali dengan mendengar masukan-masukan dari publik,” ujar Ketua Pansel Capim KPK, Yusuf Ateh di Gedung Sekretariat Negara, Jumat, 31 Mei 2024.
Oleh karena itu, kata Yusuf, pansel KPK akan meminta masukan dari berbagai pihak, termasuk para pegiat antikorupsi.
(Ayu Novita).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: