Deretan Bioskop Tertua di Indonesia yang Legendaris dan Berjaya pada Masanya

Deretan Bioskop Tertua di Indonesia yang Legendaris dan Berjaya pada Masanya

Potret bioskop legendaris Indonesia pada masanya.-Foto: Instagram.com/BerbagaiSumber-

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID -  Bioskop zaman dulu bermula di sekitar Lapangan Gambir (kini Monas). Bangunan bioskop pada masa itu menyerupai bangsal dengan dinding dari gedek dan beratapkan kaleng/seng. Setelah selesai pemutaran film, bioskop itu kemudian dibawa keliling ke kota yang lain. 

Bioskop ini di kenal dengan nama Talbot (nama dari pengusaha bioskop tersebut). Bioskop lain diusahakan oleh seorang yang bernama Schwarz. Tempatnya terletak kira-kira di Kebon Jahe, Tanah Abang. 

Sebelum akhirnya hancur terbakar, bioskop ini menempati sebuah gedung di Pasar Baru. Ada lagi bioskop yang bernama Jules Francois de Calonne (nama pengusahanya) yang terdapat di Deca Park. 

De Calonne ini mula-mula adalah bioskop terbuka di lapangan, yang pada zaman sekarang disebut "misbar", gerimis bubar. De Calonne adalah cikal bakal dari bioskop Capitol yang terdapat di Pintu Air.

BACA JUGA:

Bioskop-bioskop lain seperti, Elite di Pintu Air, Rex di Kramat Bunder, Cinema di Krekot, Astoria, Capitol di Pintu Air, Centraal di Jatinegara, Rialto di Senen dan Tanah Abang, Surya di Tanah Abang, Thalia di Hayam Wuruk, Olimo, Orion di Glodok, Al Hambra di Sawah Besar, Oost Java di Jl. Veteran, Rembrant di Pintu Air, Widjaja di Jalan Tongkol/Pasar Ikan, Rivoli di Kramat, Chatay di Jl. Gunung Sahari dan lain-lain merupakan bioskop yang muncul dan ramai dikunjungi setelah periode 1940-an.

Di Jakarta pada tahun 1951 diresmikan bioskop Metropole yang berkapasitas 1.700 tempat duduk, berteknologi ventilasi peniup dan penyedot, bertingkat tiga dengan ruang dansa dan kolam renang di lantai paling atas. Pada tahun 1955 bioskop Indra di Yogyakarta mulai mengembangkan kompleks bioskopnya dengan toko dan restoran.

Di Indonesia awal Orde Baru dianggap sebagai masa yang menawarkan kemajuan perbioskopan, baik dalam jumlah produksi film nasional maupun bentuk dan sarana tempat pertunjukan. Kemajuan ini memuncak pada tahun 1990-an. 

Pada dasawarsa itu produksi film nasional 112 judul. Sementara sejak tahun 1987 bioskop dengan konsep sinepleks (gedung bioskop dengan lebih dari satu layar) semakin marak. 

Sinepleks-sinepleks ini biasanya berada di kompleks pertokoan, pusat perbelanjaan, atau mal yang selalu jadi tempat nongkrong anak-anak muda dan kiblat konsumsi terkini masyarakat perkotaan. Di sekitar sinepleks itu tersedia pasar swalayan, restoran cepat saji, pusat mainan, dan macam-macam.

Jika dibandingkan dengan kondisi bioskop yang kita jumpai saat ini, tentunya bioskop pada tahun lalu tentu jauh berbeda. Kira-kira seperti apa bentuk bioskop jadul di Indonesia dan film apa yang pernah ditayangkan di sana? Berikut deretan bioskop pertama yang pernah menghibur masyarakat Tanah Air pada masanya:

Bioskop Metropole 

Bioskp Metropole adalah gedung film tertua dan termegah yang ada di Jakarta. Bahkan saking megahnya bioskop ini bisa menampung jumlah penonton sampai 1000 orang.

Bioskop Metropole sudah berdiri di Jakarta sejak tahun 1932 dengan nama awal Bioscoop Metropool. Bangunan tua ini sejak zaman Belanda sering menjadi tempat berkumpul kaum muda-mudi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: