4 Destinasi Wisata Keluarga di Pulau Lombok NTB, Bisa Belajar Sejarah Kerajaan Mataram dan Suku Sasak

Taman Narmanda merupakan lokasi sejarah peninggalan Kerajaan Mataram. Disana ada guide lokal yang bakal menjelaskan tentang Taman Narmanda.

Taman Narmanda memiliki beberapa Telaga, atau Kolam yaitu Telaga Padmawangi, Telaga Kembar, Telaga Ageng Narmanda. Juga ada taman seperti taman Bidadari,Taman Gandari, dan Kebun Peresak.

2. Desa Sade Tempat Wisata Keluarga di Lombok yang cocok untuk Belajar Budaya

Desa Sade salah satu Dusun Di Desa Rembitan, Pujut, Lombok Tengah. Adat suku Sasak dipertahankan di Desa ini. Destinasi wisata Desa Sade sudah dikenal kalangan wisatawan, dan cocok sebagai tempat wisata keluarga.

Letak Desa dipinggir jalan yang mulus, kearifan lokal tetap dijaga di Desa ini. Suasana perkampungan masih asli Lombok yang kental Bentuk Bangunan di desa Sade dan baju adat yang selalu di pakai masyarakat di sana.

Tradisi leluhur masih sering dilakukan masyarakat. Di Desa ini kita bisa belajar membuat kain tenun Suku Sasak, termasuk membeli kain Suku Sasak yang terkenal itu sebagai oleh-oleh.

Selain kain Tenun Suku Sasak, penduduk Desa Sade juga pandai dalam membuat kerajinan tangan, aksesoris dan benda-benda menarik lainnya.

3. Berkenalan dengan Biota Laut di Konservasi Penyu Gili Trawangan

Konservasi Penyu merupakan bagian kegiatan perlindungan terhadap Penyu. Dengan berbagai metode perkembang biakan Penyu-penyu ditempat penangkaran ini, dirawat dengan baik hingga waktunya Penyu tersebut dilepas ke laut.

Objek wisata di Lombok yang satu ini akan cocok digunakan  sebagai wisata edukasi bagi anak-anak. 

4. Lombok Elephant Park, Bermain dan Belajar Bersama Gajah dan Hewan lainnya

Objek destinasi wisata keluarga berikutnya di Pulau Lombok adalah Elephant Park atau biasa disebut dengan  Lombok Wildlife Park. Tempat ini merupakan Kebun Binatang yang di dalamnya terdapat 420 ekor dari 62 jenis Satwa. Mulai dari binatang Mamalia besar seperti Gajah, Burung,Reptil, Primata,Ikan, Buaya, Beruang Madu, Hingga Kuda Nil.

Satwa-satwa tersebut tidak di kandang melainkan dibebaskan agar sama seperti habitat aslinya. Hal ini selaras dengan konsep kebun bintang yang di desain menjadi hutan buatan.***

Sumber: