Warga Palestina Kelaparan Total, Inilah Pihak yang Bertanggung Jawab Atas Blokade Bantuan ke Jalur Gaza

Warga Palestina Kelaparan Total, Inilah Pihak yang Bertanggung Jawab Atas Blokade Bantuan ke Jalur Gaza

Tangkapan layar warga Israel yang diduga kelompok aktivis Tzav 9 memblokade dan menghancurkan bantuan kemausiaan untuk warga Palestina di Jalur Gaza-Tangakapanlayar-Youtube

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Sedang ramai di media social terkait ulah warga Israel yang meblokade kendaraan dan menghancurkan bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina di jalur Gaza.

Tindakan ini mendapat kecamana dari banyak pihak terutama komunitas Internasional etelah Program Pangan Dunia PBB memperingati soal kelaparan total yang dialami oleh jutaan warga Palestina.

Sedangkan di bagian selatan, Sebagian besar warga Palestina masih kesulitan untuk mencari perlindungan.

BACA JUGA:

Situasi semakin diperburuk setelah Israel meluncurkan operasi di timur Rafah dan menutup titik masuk untuk bantuan yang melalui Mesir.

Komunitas yang juga ingin mengirimkan bantuan lewat jalur lain pun turut dipersulit oleh Israel.

Sebelumnya Israel sendiri telah berkomitmen untuk memfasilitasi pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza serta sebelum akhirnya menuduh Hamas mencuri bantuan yang ditujukan untuk warga sipil.

Lantas siapa pihak yang kini bertanggung jawab atas blockade dan penghancuran bantuan kemanusiaan untuk warga Palestina?

Melansir dari BBC, pihak yang bertanggung jawab atas Tindakan penghancuran dan blockade kendaraan pengangkut bantuan kemanusiaan adalah Tzav 9, diketahui sebagai kelompok aktivis yang berdemonstrasi menentang penahanan sandera Israel di Jalur Gaza.

Aksi Tzav 9 tersebut diketahui terjadi di di pos pemeriksaan Tarqumiya, bagian Barat Hebron, di mana bantuan tersebut berasal dari Yordania untuk diantarkan ke Jalur Gaza.

Kelompok aktivis Tzav 9 yang merupakan kelompok sayap kanan yang berusaha menghentikan pengiriman bantuan kemanusiaan ke Gaza selama sandera Israel masih ditahan di sana.

Diketahui, kelompok ini telah menunggu di pos pemeriksaan tersebut sejak hari Senin, 13 Mei 2024, setelah mendapat bocoran bahwa akan ada truk yang membawa bantuan menuju Gaza.

Salah satu dari mereka, Hana Giat mengatakan,"Tidak boleh ada makanan yang boleh masuk ke Gaza sampai sandera Israel dikembalikan dalam keadaan sehat dan hidup."

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: