Putin Yakin Ukraina Aktor di Balik Serangan Teror karena Ada Sosok yang Bantu di Perbatasan

Putin Yakin Ukraina Aktor di Balik Serangan Teror karena Ada Sosok yang Bantu di Perbatasan

Vladimir Putin meyakini pelaku teror adalah kelompok militan Islam namun aktor di balik teror adalah Ukraina-Foto: Dok/TASS-

MOSKOW, RADARPENA.CO.ID- Rusia masih meragukan keterlibatan ISIS dalam serangan teror di Corcus City Hall, MOSKOW, yang sejauh ini telah menewaskan 140 orang.

Presiden Vladimir Putin mengakui serangan dilakukan oleh kelompok militan Islam. Namun otak atau aktor intelektualnya bisa saja Ukraina.

Menurut Putin ada sosok di Ukraina yang menyiapkan pelarian bagi para pelaku dengan melintasi perbatasan. Namun keempatnya lebih dulu ditangkap sekitar 100 km sebelum mencapai perbatasan.


Rusia meyakini Ukraina adalah aktor di balik teror di Moskow pekan lalu-Foto: Dok/TASS-

BACA JUGA:Rusia Mengutuk Serangan AS ke Irak dan Suriah hingga Tewaskan 39 Orang

Sementara Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Rusia Maria Zakharova meragukan ISIS punya kemampuan.

Zakharova berkeyakinan Ukraina merupakan aktor di balik serangan saat konser musik tersebut pada Jumat pekan lalu.Khususnya untuk melakukan serangan semasif itu di negaranya.

"Sangat sulit dipercaya. Sampai sejauh ini," kata Zakharova seperti dilansir Reuters, Kamis 28 Maret 2024.

Dia kembali mengulangi pernyataanya bahwa Ukraina berada di balik serangan paling mematikan di Rusia sejak 20 tahun terakhir itu.

Menurut Zakharova, negara-negara Barat selalu menjadikan ISIS sebagai upaya untuk mengalihkan kesalahan Ukraina.

BACA JUGA:Pupuk Langka di Indonesia, Jokowi: Barang Sulit Keluar dari Ukraina dan Rusia

"Untuk menghilangkan kecurigaan dari kolektif (negara) Barat, mereka sangat perlu mencari sesuatu, jadi mereka menggunakan ISIS. Mengeluarkan kartu as dan hanya beberapa jam setelah serangan teroris, media Anglo-Saxon mulai menyebarkan versi-versi ini," ucapnya. 

ISIS mengklaim bertanggung jawab beberapa jam setelah serangan melalui pernyataan di Telegram.

Sementara itu intelijen Amerika Serikat (AS) menyebut serangan dilakukan oleh afiliasi ISIS di Afghanistan yang dikenal dengan ISIS-Khorasan (ISIS-K).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: