Rusia Mulai Dibayangi Krisis Generasi Muda, Senasib Jepang dan Korea

Rusia Mulai Dibayangi Krisis Generasi Muda, Senasib Jepang dan Korea

Rusia menghadapi ancaman serius Krisis Populasi Manusia--

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Angka kelahiran Rusia menyentuh titik terendah dalam 25 tahun terakhir. Jumlah kelahiran turun di bawah 100.000 pada Juni 2024. Hal ini menyebabkan kekhawatiran akan penurunan populasi yang parah.

Rusia bukan satu-satunya negara yang dibayangi masalah penurunan populasi. Jepang dan Korea Selatan sudah lebih dulu mengalami depopulasi, di mana angka kelahiran lebih rendah dibanding angka kematian.

Dari Januari hingga Juni 2024, ada 599.600 anak lahir di Rusia. Jumlah tersebut 16.000 lebih sedikit dari periode yang sama pada tahun 2023, menurut data yang diterbitkan oleh badan statistik pemerintah Rusia, Rosstat, seperti dilaporkan Euronews, Rabu 11 September 2024.

Selama periode yang sama, penurunan populasi Rusia meningkat hingga 18%. Ada 49.000 lebih banyak kematian tercatat pada tahun 2024 dibandingkan tahun sebelumnya, kemungkinan karena korban di garis depan yang disebabkan oleh serangan Rusia yang sedang berlangsung di Ukraina.

BACA JUGA:Berbahagialah Meski Hidup Tak Mudah, Ini Alasannya!

BACA JUGA:Viral! Sejoli Buat Konten Pacaran Depan Pak Jokowi, Malah Ditawarin Kalau Nikah Ingin Jadi Wali Nikah

Kepala Komite Duma Negara untuk Perlindungan Keluarga, Nina Ostanina, mengatakan kepada kantor berita negara RIA bahwa "operasi demografi khusus" diperlukan di Rusia untuk merangsang angka kelahiran - merujuk pada perang Moskow di negara tetangga.

Pada Juli lalu, juru bicara Presiden Vladimir Putin, Dmitry Peskov, menyebut angka kelahiran yang rendah sebagai "bencana besar." Dia menambahkan bahwa mendorong kembali angka kelahiran merupakan salah satu "prioritas utama" Rusia.

Populasi Rusia telah menurun sejak tahun 1990-an. Pada 1999, angka kelahiran berada pada angka 1,6 - lebih rendah daripada selama Perang Dunia II.

BACA JUGA:Pengakuan El Rumi dan Syifa Hadju di Hadapan Mahalini daan Rizky Febian: Baru Jadian 1 Bulan

Sejak menjabat, Putin sering membahas peningkatan angka kelahiran sebagai salah satu prioritasnya. Kremlin sebagian besar mengidealkan peran ibu muda, yang oleh Putin disebut sebagai bagian dari "tugas bersejarah" Rusia.

Pada saat itu, Moskow memperkenalkan serangkaian kebijakan, termasuk memperluas pengasuhan anak berbayar untuk keluarga berpenghasilan rendah, memperkenalkan keringanan pajak untuk keluarga besar, dan berjanji untuk menciptakan lebih banyak tempat penitipan anak.

Sejak saat itu, Rusia telah melancarkan serangan besar-besaran ke Ukraina. Perang memperburuk masalah populasi di Rusia karena memaksa eksodus penduduk.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: