Mengenal 4 Pemicu Bunuh Diri: Aksi Mengakhiri Hidup Ini Tantangan Kesehatan Masyarakat yang Kritis

Mengenal 4 Pemicu Bunuh Diri: Aksi Mengakhiri Hidup Ini Tantangan Kesehatan Masyarakat yang Kritis

Ilustrasi bunuh diri (Pemicu bunuh diri)--Foto: pixabay.com/Hasty Words

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Belakangan ini marak terjadinya aksi bunuh diri di Indonesia yang dilakukan oleh beberapa kelompok usia, mulai dari remaja hingga orang tua.

Bahkan aksi bunuh diri pun baru terjadi di Indonesia yang mana satu keluarga sudah mempersiapkan diri untuk melakukan aksi nekat di Apartemen Teluk Intan Topas Tower Penjaringan, Jakarta Utara, mengakhiri hidupnya dengan melompat dari atap apartemen pada Sabtu, 9 Maret 2024.

Bunuh diri bukan suatu aksi tanpa adanya penyebab. Terdapat beberapa pemicu bunuh diri, sehingga tindakan konyol tersebut nekat dilakukan demi mendapatkan jalan pintas.

Dikutip Radarpena dari cdc.gov, bunuh diri adalah kematian yang disebabkan oleh melukai diri sendiri dengan tujuan untuk mati. Percobaan bunuh diri adalah ketika seseorang melukai dirinya sendiri dengan maksud untuk mengakhiri hidupnya, tetapi ia tidak mati akibat perbuatannya.

Dikutip Radarpena dari situs resmi WHO, setiap tahun 703.000 orang bunuh diri dan lebih banyak lagi orang yang mencoba bunuh diri. Bunuh diri terjadi sepanjang masa hidup dan merupakan penyebab kematian keempat terbesar pada kelompok usia 15-29 tahun secara global pada tahun 2019.

BACA JUGA:

Lantas, apa saja pemicu seseorang bisa ingin nekat mengakhiri hidupnya dengan bunuh diri?

Berikut ini sederet pemicu bunuh diri yang dikutip dari situs resmi Kementerian Agama (Kemenag).

1. Hilang Harapan

Kehilangan harapan bisa menjadi pemicu serius dalam mempertimbangkan bunuh diri. Hal ini seringkali terkait dengan perasaan putus asa yang mengakibatkan keyakinan bahwa kebahagiaan tidak akan pernah tercapai. 

Faktor-faktor seperti gangguan mental, krisis pribadi, dan isolasi sosial dapat memperburuk keadaan seseorang, membuatnya sulit melihat masa depan yang lebih baik. 

Orang yang merasa terjebak dalam situasi tanpa harapan cenderung merasa putus asa dan mungkin berpikir untuk mengakhiri hidupnya. 

Penting untuk diingat bahwa kehilangan harapan bukanlah sesuatu yang harus ditanggapi secara ringan. 

2. Gangguan Mood yang Ekstrem

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: