4 Langkah BI dan TPID Kendalikan Harga Beras di Bengkulu
Seremonial panen perdana Budidaya padi berbasis total organik binaan KPw Bi Provinsi Bengkulu di Mukomuko Februari 2024 Foto : Humas BI--
JAKARTA,RADARPENA.CO.ID-Kenaikan harga beras akhir-akhir ini juga terjadi di Provinsi Bengkulu. Kenaikan ini terjadi seiring dengan kenaikan harga beras di tingkat nasional.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia provinsi Bengkulu Darjana menegaskan berdasarkan hasil survei dari PIHPS Bank Indonesia (BI) pada pekan ke-2 Februari 2024 terungkap rata-rata kenaikan harga beras di kisaran Rp 200 - Rp 500 per kilogramnya.
Dari berbagai sumber kata dia diperoleh informasi, kenaikan harga disebabkan beberapa faktor seperti cuaca ekstrim pada akhir tahun 2023 yang menyebabkan gagal panen.
''Juga karena masuknya masa tanam padi pada triwulan I, 2024 dan kenaikan biaya produksi, ''ungkap Darjana Selasa 12 Februari 2024.
Sementara masa panen diperkirakan baru akan terjadi pada akhir Maret sampai dengan Mei 2024. Di Bengkulu satu Kabupaten yang akan panen padi pada periode tersebut. kabupaten itu, adalah, kabupaten Lebong yang merupakan lumbung Padi padi provinsi Bengkulu.
Darjana menambahkan untuk menjaga ketersediaan stok serta stabilitas harga TPID Bengkulu bersama Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu, melaksanakan program Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP).
''Ini komitmen bersama untuk optimalisasi, pengendalian inflasi dari sisi suplay dan mendorong produksi guna menjaga ketahanan pangan secara integratif, masif dan berdampak nasional, ''jelasnya.
Upaya dilakukan di tahun 2024 ini berupa operasi pasar murah, komoditas sembako diberbagai daerah subsidi ongkos angkut, penanaman dan panen tanaman pangan dengan best practice.
BACA JUGA:Rosan Roeslani, Ketua TKN Laporkan Connie Bakrie ke Bareskrim Perihal Pencemaran Nama Baik
Bank Indonesia Perwakilan Bengkulu bersama Pemprov Bengkulu kata Darjana terus mendorong ketersediaan pasokan padi dan beras melalui panen perdana lahan percontohan/demplot padi terintegrasi total MA-11 yang berhasil meningkatkan produktivitas hingga 13 ton per hektar di Kabupaten Mukomuko dan Kabupaten Kepahiang.
TPID bersama KPw Provinsi Bengkulu, dan Pemerintah pusat akan terus bersinergi secara intensif dalam menjaga ketersediaan pasokan terutama menjelang moment hari besar keagamaan (HBKN) Ramadhan dan idul fitri.
Masyarakat dihimbau, untuk berbelanja secara bijak sesuai kebutuhan dan menghindari perilaku panic buying. Pemerintah Daerah melalui TPID akan terus melakukan langkah 4K yaitu : Menjaga Ketersediaan pasokan,keterjangkauan harga,kelancaran distribusi dan Komunikasi yang efektif guna memastikan pencapaian inflasi yang rendah dan stabil di Provinsi Bengkulu.
Berikut 4 Langkah Pemerintah, melalui TPID dalam upaya pengendalian harga beras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: