Prabowo Subianto Bakal Sekolahkan 10 Ribu Dokter dan Bangun Fasilitas Kesehatan Modern
Prabowo Subianto, Capres nomor urut 2 dalam debat Pamungkas, pada Minggu, 4 Januari 2024--KPURI
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dalam debat Capres Pamungkas, Prabowo Subianto mendorong program menyekolahkan 10 ribu dokter dalam rangka mengatasi masalah kekurangan 140 ribu dokter di Tanah Air.
Menurut Calon Presiden (Capres) nomor urut 2 tersebut, pemerintah harus mengambil langkah darurat sebagai upaya mengatasi persoalan kesehatan masyarakat Indonesia.
Dalam penjelasannya di debat Capres ke lima, Prabowo menjelaskan bahwa di Indonesia kekurangan 140 ribu dokter.
"Saya kira masalah sudah cukup jelas, kita kekurangan 140.000 dokter," tutur Prabowo.
BACA JUGA:Fahri Hamzah Puji Ketulusan Prabowo Minta Maaf Usai Debat Terakhir Capres: Tokoh Pemersatu Bangsa
BACA JUGA:Jika Terpilih Sebagai Presiden di 2024, Prabowo Bakal Bangun 3 Juta Rumah untuk Warga Miskin
BACA JUGA:Prabowo Banjir Sentimen Negatif, Done Emprit Ungkap Dalangnya
Dalam penjelasannya, Prabowo Subianto menyebut ada sejumlah metode yang bisa dilakukan untuk menyekolahkan dokter-dokter di Indonesia, diantaranya dengan mengirim dokter untuk melanjutkan pendidikan atau juga bisa mendorong para tenaga ahli untuk memberikan pengajaran kepada calon dokter.
Tidak hanya berfokus permasalahan kesehatan, Prabowo juga mengatakan akan menambah akses pendidikan calon dokter seperti penambahan fakultas kedokteran di Indonesia.
"Saya setuju juga mengundang profesor-profesor mengajar di kita. Saya usulkan bahwa dari 92 fakultas kedokteran, kita tingkatkan 300 fakultas kedokteran," tutur Prabowo.
Hal tersebut diungkapkannya saat melakukan kampae di Atumba. Prabowo memberikan permasalahan yang ada di lapangan yang dirinya temukan di Atambua, Nusa Tenggara Timur.
Dalam penjelasannya terhadap hal yang tidak seimbang, dimana daerah tersebut hanya memiliki 1 dokter dan harus melayani sejumlah Kabupaten.
Bagi Prabowo, seharusnya di daerah Atambua memiliki belasan dokter sehingga masyarakat bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang cepat.
"Di Atambua, ada 1 Rumah Sakit yang seharusnya ada 16 dokter, dokternya hanya 1 orang. Jadi dia kewalahan, dia harus melayani 3 kabupaten," jelas Prabowo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: