Debat Terakhir, Capres Nomor Urut 2 Prioritaskan Program Makan Gratis

Debat Terakhir, Capres Nomor Urut 2 Prioritaskan Program Makan Gratis

capres no urut 02 prabowo subianto --tangkapan layar yt

RADARPENA.CO.ID -  Capres nomor urut 02 mengeluarkan steatment terkait program makan gratis yang harus lebih diprioritaskan daripada internet gratis.

Hal  tersebut  di ungkapkan prabowo saat debat capres kelima yang diselenggarakan KPU di JCC Senayan, Jakarta, Minggu 4 Februari 2024.

"Internet gratis saya setuju tapi jangan internet gratis lebih dipentingkan daripada makan gratis," tukas dia. 

Prabowo menilai, program makan gratis yang dicanangkan oleh paslon no urut 02 merupakan salah satu upaya untuk secara langsung menyelesaikan masalah yang dialami oleh masyarakat kalangan bawah.

Salah satunya, membantu melengkapi gizi bagi ibu hamil agar dapat melahirkan anak-anak yang sehat dan terhindar dari stunting.

BACA JUGA:Ini Janji-janji Anies, Prabowo, dan Ganjar pada Debat Kelima Capres 2024 di JCC

BACA JUGA:Intip Rutinitas Prabowo Ketika Berenang Pagi Sebelum Debat Capres Terakhir

"Makan ini mutlak untuk rakyat kita, mereka harus makan, anak-anak harus makan, orang miskin harus makan," Sambung dia.

Sementara, program internet gratis bermanfaat untuk mengatasi masalah yang bukan primer yaitu ketimpangan digital.

Oleh sebab itu, memastikan masyarakat khususnya ibu dan anak mendapat gizi yang baik lebih penting daripada memberikan akses internet gratis di Indonesia.

"Internet gratis bagus untuk ketimpangan digital tapi saya tidak bermaksud bahwa internet gratis itu tidak penting. Kalau dibandingkan dengan makan gratis, makan gratis bagi saya strategis mengatasi banyak masalah," pungkasnya.

Selain itu, Capres nomor urut 02, Prabowo gibran juga mendorong program menyekolahkan 10.000 dokter sebagai upaya menutup kekurangan ratusan ribu dokter di Tanah Air. 

BACA JUGA:Debat Terakhir Capres 4 Februari 2024 Akan Diamankan Ribuan Personel

BACA JUGA:Kecelakaan Beruntun Menimpa Rombongan Capres Nomor Urut 1, Bagaimana Nasib Anies Baswedan?

Pemerintah harus mengambil langkah darurat untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat. 

"Saya kira masalah sudah cukup jelas, kita kekurangan 140.000 dokter," lanjut Prabowo. 

Capres no urut 02 ini menjelaskan langkah menyekolahkan dokter bisa dilakukan dengan sejumlah metode, yakni mengirim mereka belajar atau mendorong ahli untuk mengajar para calon dokter.

Selain itu, Prabowo juga mengusulkan penambahan fakultas kedokteran di Indonesia. 

"Saya setuju juga mengundang profesor-profesor mengajar di kita. Saya usulkan bahwa dari 92 fakultas kedokteran, kita tingkatkan 300 fakultas kedokteran," tutur Prabowo. 

Terkait masalah di lapangan, Prabowo memberi contoh nyata yang terjadi di Atambua, Nusa Tenggara Timur.

BACA JUGA:Debat Capres 4 Februari Dipandu Andromeda Mercury dan Dwi Anggia, Ini 12 Panelisnya

BACA JUGA:Ini Jadwal Kampanye Akbar Capres - Cawapres Pemilu 2024

Daerah tersebut hanya memiliki 1 dokter yang harus melayani sejumlah kabupaten. Padahal, daerah itu seharusnya memiliki belasan dokter. 

"Di Atambua, ada 1 Rumah Sakit yang seharusnya ada 16 dokter, dokternya hanya 1 orang. Jadi dia kewalahan, dia harus melayani 3 kabupaten," jelas Prabowo. 

Selain memenuhi kebutuhan dokter, langkah lain yang akan dilakukan Prabowo mendukung infrastrukturnya, yaitu membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten kota di seluruh Indonesia. 

“Di bidang kesehatan kita akan membangun rumah sakit modern di setiap kabupaten dan kota, dan Puskesmas modern di setiap desa di seluruh Indonesia,” pungkas Prabowo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: