Mingguan Inggris,The Economist, Ralat Pantauan Survei, Mengerjakan Dari Prabowo Gibran
Koran Mingguan Inggris The Economist tulis artikel hasil pantauan survei elektabilitas paslon Pilpres 2024 Foto : CNN Indonesia --
JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Sebuah koran Mingguan yang terbit di Inggris menurunkan laporan pantauan sejumlah survei elektabilitas calon presiden (Capres) pada kontestasi Pilpres 2024.
Koran Mingguan The Economist tersebut merangkum survei itu didalam sebuah artikel berjudul, '' Who will be the next president of Indonesia yang dirilis pada Rabu 24 Januari 2024.
Arti dari artikel tersebut dalam Bahasa Indonesia kurang lebih, ''Siapakah yang akan menjadi Presiden Indonesia berikutnya.
Survei tersebut mencoba memantau siapakah calon presiden yang bertarung dan bagaimana dukungan terhadap ketiganya.
Dalam artikel tersebut The Economist menuliskan elektabilitas Prabowo 50 %, Ganjar 23% dan Anies 21%, meski terdapat penurunan suara antara periode September hingga Oktober 2023.
BACA JUGA:Usai Putusan ICJ, Netanyahu: 'Kami Akan Lanjutkan Perang Sampai Menang Mutlak!'
namun masih dalam tulisan artikel itu. ''Elektabilitas Prabowo terus mengalami kenaikan pada 31 Oktober sampai dengan Januari 2024, ''tulis The Economist dikutip dari Fajar.CO.ID edisi Jumat 26 Januari 2024.
Meski begitu ada yang menarik dari artikel The Economist tersebut, yakni saat mereka meralat laporan yang mereka buat sendiri berupa pantauan sejumlah survei elektabilitas calon presiden 2024.
Tim redaksi The Economist membuat koreksi dari artikel tersebut pada Kamis 25 Januari 2024 yang menuliskan elektabilitas Prabowo turun ke angka 47 persen
''Hasil pantauan ini telah diperbaharui dengan menghapus data hasil survei yang kami anggap tidak bisa diandalkan, ''bunyi catatan redaksi The Economis dalam artikel tersebut seperti dikutip dari Fajar. CO.ID.
Dalam paparannya Koran Mingguan yang terbit di Inggris tersebut memaparkan pantauan hasil survei elektabilitas ini berlangsung sejak Januari 2023 hingga pertengahan Januari 2024
Dapat dilihat dalam grafik soal perkembangan hasil perolahan suara tiga Capres Indonesia berdasarkan lini masa tanggal dan bulan.
Tapi The Economist tidak memberi penjelasan lembaga-lembaga survei mana yang dijadikan acuan, atau total jumlah respon dan metode pengumpulan data serta margin of error dari survei yang dilakukan itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: