Israel Menggila! Puluhan Warga Palestina Tewas Dibom saat Antre Bantuan Makanan di Gaza: Alibi Serang Hamas!
Puluhan warga Palestina tewas usai dibombardir Israel saat mengantre bantuan makanan dj Kota Gaza-ilustrasi-Berbagai sumber
JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Serangan udara Israel ke Kota Gaza semakin membabibuta pada Kamis 25 Januari 2024 waktu setempat.
Dalam serangan itu, sedikitnya 20 warga Palestina tewas dan 150 orang mengalami luka saat sedang mengantre bantuan makanan di Kota Gaza.
Berdasarkan laporan Reuters, Jumat 26 Januari 2024 Israel sedang menyelidiki laporan atas insiden serangan ke Kot Gaza tersebut.
Militer Israel mengklaim, bahwa ada Jumat 26 Januari 2024 pagi, intelijennya mendeteksi kelompok Hamas tengah beroperasi di sekitar dua rumah sakit, yakni RS Nasser dan Al-Amal, di Khan Younis.
BACA JUGA:Usai Putusan ICJ, Netanyahu: 'Kami Akan Lanjutkan Perang Sampai Menang Mutlak!'
Pernyataan itu pun ditolak pihak rumah sakit, jika kelompok Hamas di Gaza menggunakan rumah sakit sebagai markas mereka.
Sementara itu, badan bantuan PBB untuk Palestina (UNRWA) pada hari Kamis mengatakan, bahwa ribuan tunawisma yang berlindung di Khan Younis berusaha melarikan diri ke Rafah, 15 km.
"Lautan orang terpaksa mengungsi dari Khan Younis, berakhir di perbatasan dengan Mesir," tulis kepala UNRWA, Philippe Lazzarini.
Keputusan ICJ
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu buka suara usai Mahkamah Internasional (ICJ) memerintahkan pasukannya untuk segera menghentikan genosida di Gaza.
"Israel melakukan perang yang adil dan tiada duanya," ucap Netanyahu dalam sebuah rekaman video, Jumat, 26 Januari 2024 seperti dikutip Al Jazeera. Dia pun juga menegaskan Israel akan terus membela diri dan mematuhi hukum internasional.
Dilansir AlJazeera, Sabtu, 27 Januari 2024 setelah keputusan ICJ tersebut, Netanyahu berjanji tetap melanjutkan perang.
BACA JUGA:Hasil Pertemuan Hotman-inul dan Airlangga Hartarto: Pajak Hiburan Masih Memakai Tarif Lama!
Ia mengatakan pengadilan bersedia membahas tuduhan genosida merupakan “tanda rasa malu yang tidak akan terhapuskan dari generasi ke generasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: