Siap Datangi Rumah Anda dan Keluarga, 4 Cerita Hantu Jepang Bikin Merinding
4 Cerita Hantu Jepang Bikin Merinding, Nomor 2 Tragis--https://www.freepik.com/free-photo/spooky-zombie-hands-window_19298954.htm#query=horror&position=0&from_view=search&track=sph&uuid=e64a923f-66de-4241-9cdd-edaa53cf1e8d
Teke-teke akan merangkak dengan kedua tangannya dan hanya memiliki setengah badan sampai pinggang.
Orang yang dihantui teke-teke akan mendengar suara langkahnya yang berbunyi, "teke-teke".
Seramnya lagi, Teke-teke berkeliaran dengan membawa sabit. Ia akan bertanya pada orang di mana kakinya. Orang tersebut harus menjawab, "Di jalur Meishin" yang merupakan jalur kereta tempat Reiko meninggal. Jika tidak menjawab seperti itu, Teke-teke akan menebas kaki orang tersebut.
Konon, penampakan Teke-teke memang pernah memakan korban. Pada sebuah malam, di sebuah gedung tua, ia melihat ada seorang siswa yang pulang sekolah. Tanpa menunggu waktu lama, ia menampakkan diri di depan siswa malang tersebut dan mengayunkan sabitnya.
Itu tadi kisah hantu Teke-teke dari Jepang. Terlepas benar tidaknya kisah tersebut, sudah seharusnya kita tidak melakukan perundungan pada siapa pun dan di mana pun.
- Yamamba
Kisah Yamamba adalah kisah tentang seorang nenek tua. Suatu hari, seorang pendeta tengah terjebak hujan badai dan ia ditolong oleh seorang nenek tua.
Nenek tersebut mempersilakan pendeta berteduh di gubuk tuanya. Bahkan, nenek tersebut menyuguhi makanan dan minuman hangat bagi sang pendeta.
Tak lama kemudian, si nenek meminta pendeta untuk tidak mempedulikan apa yang ada di belakang dan memintanya tetap di ruangan sembari menunggu hujan reda.
Hanya saja, sang pendeta mengingkari permintaan si nenek. Pendeta beranjak keluar dan betapa terjengkangnya ia manakala berdiri di dekat sebuah pintu.
Pintu yang sedikit terbuka itu memperlihatkan tubuh manusia yang separuhnya telah dimakan. Sontak si pendeta melarikan diri setelah yakin jika si nenek adalah Yamamba. Perempuan tua pemangsa manusia.
- Nukekubi
Alkisah, hiduplah seorang samurai bernama Isogai Heidazaemon Taketsura. Namun, setelah *daimyo-*nya wafat, Isogai beralih profesi jadi rahib dan mengubah namanya jadi Kwairyo. Ia pun pergi mengembara untuk menyebarkan ajaran Darma.
Satu hari, saat ia ingin tidur di samping sebuah jalan, seorang penebang kayu melihatnya dan menawarkannya untuk bermalam di gubuknya. Kwairyo pun setuju dan mengikuti sang penebang kayu. Di gubuk sang penebang kayu, ia melihat bahwa sang penebang dan keluarga amat sopan.
Saat ditanya, mereka ternyata dulunya adalah seorang bangsawan yang tamak. Namun, musibah menimpa mereka dan sekarang mereka pun jatuh miskin. Jadi, mereka berusaha untuk berbuat darma. Kwairyo pun terharu dan berjanji untuk membacakan sutra untuk mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: