Gibran Bantah Mahfud di Debat Cawapres 2024 Soal Realisasi Investor Proyek di IKN

Gibran Bantah Mahfud di Debat Cawapres 2024 Soal Realisasi Investor Proyek di IKN

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - KPU menggelar debat perdana Cawapres di Pilpres 2024 dengan tema pemerintahan, hukum, HAM, pemberantasan korupsi, penguatan demokrasi, peningkatan layanan publik dan kerukunan warga.

Debat dihelat di kantor KPU RI di Jalan Imam Bonjol, Jakarta Pusat mulai pukul 19.00 WIB. Dua jurnalis yakni Ardianto Wijaya dan Valerina Dahniel ditunjuk menjadi moderator. Debat akan berlangsung selama 120 menit.

Para pasangan calon akan hadir bersama. Berturut-turut sesuai nomor urut antara lain Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.

Cawapres nomor urut 3 Mahfud MD mempertanyakan realisasi investasi di pembangunan IKN Nusantara kepada cawapres nomor urut 02 Gibran.

BACA JUGA:

Mengawali pertanyaannya, Mahfud mengatakan IKN memang bagus dan harus diselesaikan sebagai warisan dari Presiden Jokowi.

Tapi kemudian Mahfud mempertanyakan soal realisasi dari komitmen pemerintah yang hanya menggunakan 20 persen pendanaan IKN dari APBN.

"Sejauh yang kita baca sampai sekarang belum satu pun investor yang masuk ke sana, tolong Anda sebutkan, kalau ada tolong sebutkan dua atau satu investor mana yang sudah masuk ke sana," kata Mahfud saat debat kedua Cawapres di JCC Senayan, Jumat 22 Desember 2023.

Alih-alih realisasi investasi, Mahfud melihat yang ada justru penguasaan lahan masyarakat oleh pengusaha. "Yang saya dengar justru ada ratusan ribu hektar tanah sudah dikuasai oleh pengusaha-pengusaha tertentu sekarang ini," kata Mahfud.

Merespons hal tersebut Gibran meminta agar Mahfud menelusuri informasi dimaksud melalui mesin pencarian Google. Dia menyebut sudah banyak investor yang masuk dari beberapa grup perusahaan besar seperti Mayapada dan Agung Sedayu. 

"Prof mungkin nanti sepulang pulang debat bisa di-Google, sudah banyak yang masuk, Mayapada, Agung Sedayu, dan ini akan tambah lagi. Mungkin setelah Pilpres karena pasti akan wait and see melihat stabilitas politik di Indonesia," tandasnya.

Adapun berdasarkan data pemerintah, beberapa investor memang sudah menyatakan niatnya untuk berinvestasi pada megaproyek tersebut.

Misalnya, komitmen investasi untuk pembangunan IKN tahap I mencapai Rp200 triliun. Sementara itu, kebutuhan investasi hingga 2024 diperkirakan mencapai Rp466 triliun, dengan 19% di antaranya berasal dari APBN.

BACA JUGA:

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: