Situasi Gaza Terkini: AS Veto Resolusi PBB - Israel Makin Biadab! Pertempuran Menggila hingga Warga Ditelanjangi
Pertempuran Menggila
Konflik antara Israel dan Gaza terus berlanjut, dengan laporan 450 sasaran di Gaza diserang dalam 24 jam terakhir yang menunjukkan rekaman serangan dari kapal angkatan laut di Mediterania.
Kementerian Kesehatan Hamas melaporkan 40 orang tewas di dekat Kota Gaza di utara, dan puluhan lainnya di Jabalia dan kota utama Khan Yunis di selatan.
Kementerian Kesehatan Hamas melaporkan 40 orang tewas di beberapa wilayah. Salah seorang warga Gaza, Rimah Mansi, mengutuk Israel terhadap penderitaan mereka.
Israel juga mengalami kerugian dengan 91 tentara yang tewas di Gaza. Upaya penyelamatan sandera juga dilaporkan, menyebabkan dua orang terluka dan "banyak teroris" tewas.
Hamas mengklaim seorang sandera tewas dalam operasi mereka dan merilis video yang tidak dapat diverifikasi secara independen.
Tentara Israel menemukan bagian-bagian roket Hamas, peluncur, senjata, dan terowongan di Universitas Al-Azhar di Kota Gaza, ketika memperingatkan warga untuk pindah ke barat.
BACA JUGA:
- Simpati dengan Derita Warga Gaza, Netizen Indonesia Hujat Akun Medsos Tentara Israel
- Terungkap! Sumber Dana Perang Israel di Gaza Ternyata dari Utang, Totalnya Ratusan Triliun Rupiah, Siapa yang Mendanai?
Sebagian besar pengungsi Gaza menuju selatan, mengubah Rafah menjadi kamp luas. Jumlah korban tewas meningkat di Tepi Barat yang diduduki Israel, dengan enam warga Palestina ditembak mati oleh pasukan Israel.
Sayap bersenjata Hamas, Brigade Ezzedine al-Qassam, mengklaim menembakkan lebih banyak roket ke wilayah Israel.
Nasib Warga Sipil
Serangan terhadap kedutaan besar AS di Irak telah memperdalam kekhawatiran akan eskalasi konflik regional yang lebih meluas.
Serangkaian serangan roket dan drone yang terus meningkat oleh kelompok pro-Iran di Irak dan Suriah menciptakan ketegangan tambahan di kawasan tersebut.
Di samping itu, demonstrasi ribuan warga Yordania di dekat kedutaan AS mengecam dukungan Washington terhadap Israel, menunjukkan ketidakpuasan luas terhadap kebijakan luar negeri Amerika.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: