Bandara I Gusti Ngurah Rai Terapkan Prokes, Waspada Masuknya Wabah Pneumonia

Bandara I Gusti Ngurah Rai Terapkan Prokes, Waspada Masuknya Wabah Pneumonia

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Wabah pneumonia yang terjadi di Tiongkok membuat Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai mewaspadai masuknya penyakit menular.

Hal ini dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan (prokes) sesuai standar prosedur Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sebagai pintu masuk utama wisatawan asing melalui jalur udara mengatakan, akan mengikuti standar Prokes yang ditetapkan  Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI).

Selain penerapan Prokes Bandara I Gusti Ngurah Rai juga melakukan pemasangan scanner suhu tubuh guna mengantisipasi wabah pneumonia masuk ke Indonesia.

Upaya lainnya adalah mengimbau semua petugas di terminal kedatangan internasional untuk memakai masker jika sedang sakit.

BACA JUGA:Update Kasus Pneumonia di Indonesia, Kemenkes: Belum Ada Lonjakan, Namun Ada Gejala yang Mirip di Beberapa Wilayah

BACA JUGA:Update Wabah Pneumonia: Dua Negara Sudah Laporkan Lonjakan Kasus Misterius ke WHO

Sementara itu Kepala KKP Kelas I Denpasar, Agung Ngurah Kusumajaya mengatakan wabah pneumonia merupakan kasus lama.

Agung juga menyebut tidak akan membatasi orang yang ingin datang ke Bali, baik wisatawan lokal maupun wisatawan internasional (turis).

Menurutnya, tidak ada pemfokusan untuk mengeluarkan kebijakan resmi dari pemerintah, bahkan secara internasional WHO juga belum mengeluarkan himbauan.

Tetapi sebagai upaya pencegahan masuknya wabah pneumonia ke Indonesia, pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan pencegahannya.

Agung mengatakan,  ada beberapa upaya yang telah dilakukan untuk seperti meningkatkan pengecekan suhu tubuh. 

Dirinya juga menyebut telah berkoordinasi dengan tiga rumah sakit seperti rumah sakit Prof Ngoerah, rumah sakit Bali Mandara, dan rumah sakit Siloam.

Agung mengatakan 3 rumah sakit tersebut sudah direkomendasikan Kemenkes untuk menangani wisatawan ataupun masyarakat lokal yang terindikasi terinfeksi wabah pneumonia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: