Dana Asing yang Masuk Ke RI Semakin Melonjak di Tengah Kampanye

Dana Asing yang Masuk Ke RI Semakin Melonjak di Tengah Kampanye

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID -  Penguatan mata uang Garuda ditopang oleh derasnya dana asing yang masuk ke pasar keuangan Tanah Air.

Data Bank Indonesia berdasarkan transaksi 27-30 November 2023 menunjukkan investor asing mencatat net buy sebesar Rp 15,92 triliun. 

Pembelian di pasar saham mencapai Rp 4,94 triliun sementara di pasar Surat Berharga Negara (SBN) mencapai Rp 10,6 triliun.

Inflow pada pekan ini menjadi yang tertinggi sepanjang 2023. Catatan terbaik sebelumnya adalah pada pekan ketiga Januari sebesar Rp 14,8 triliun. 

BACA JUGA:

Inflow pada pekan ini juga melanjutkan tren positif di mana net buy sudah berlangsung selama tiga pekan berturut-turut.

Sebelumnya, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menerima laporan dugaan adanya dana kampanye dari asing yang mengalir ke pasangan capres-cawapres.

Laporan dana kampanye pemilu capres/cawapres terdiri atas laporan awal dana kampanye (LADK), laporan pemberi sumbangan dana kampanye (LPSDK), dan laporan penerimaan dan pengeluaran dana kampanye (LPPDK).

Laporan dana kampanye capres/cawapres tersebut memuat informasi keuangan berupa seluruh transaksi penerimaan dan/atau pengeluaran yang digunakan oleh pasangan calon dan tim kampanye untuk membiayai kegiatan kampanye.

Sebagai informasi, perseorangan, kelompok, perusahaan, dan/atau badan usaha nonpemerintah yang memberikan sumbangan dana kampanye harus melaporkan sumbangan tersebut kepada KPU melalui pasangan calon dan tim kampanye tingkat nasional, yang dituangkan dalam LPSDK.

Minat asing terpantau masuk deras ke Tanah Air tercermin dari hasil lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa, 28 November 2023 yang mencapai nilai tertinggi selama lima bulan terakhir.

BACA JUGA:

Dana asing tetap mengalir deras meski kekhawatiran sempat muncul karena Indonesia mulai menggelar pesta akbar kampanye pemilihan umum dan pemilihan presiden (pilpres) 2024. Kampanye digelar mulai Selasa (28/11/2023) hingga 10 Februari 2024.

Dana asing mengalir deras setelah pasar semakin optimis jika bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) akan melunak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: