Terungkap! Cerita Personel TNI AU Selamat Pada Insiden Kecelakaan Super Tucano di Pasuruan

Terungkap! Cerita Personel TNI AU Selamat Pada Insiden Kecelakaan Super Tucano di Pasuruan

Jakarta,radarpena.co.id - Terungkap pengakuan cerita empat personel TNI AU yang selamat dari insiden kecelakaan pesawat tempur Super Tucano milik TNI AU yang sedang melakukan kegiatan latihan rutin terbang formasi. Berdasarkan pengakuannya, ada 4 pesawat yang melakukan lepas landas. Satu per satu terbang dari Lanud Abdulrachman Saleh, Malang, sebelum kejadian.

Keempat pesawat diawaki oleh masing-masing dua personel TNI, yang berarti pada hari kejadian terdapat sekitar 8 anggota yang melakukan latihan kegiatan rutin tersebut. Pada saat di udara mereka semua bergabung untuk membentuk satu kesatuan formasi. Dalam membentuk kesatuan formasi jarak antar masing-masing pesawat relatif dekat.

Semua berjalan seperti biasa, arah pesawat dari keempat pesawat kemudian keluar masuk ke dalam awan yang cenderung tipis. Namun tiba-tiba, awan menebal dengan pekat sehingga membuat jarak pandang kemudian menjadi semakin menipis.

Berdasarkan keterangan yang diterima, akibat tebalnya awan pesawat yang terdekat tidak dapat terlihat dengan jarak pandang 30 meter. Dalam istilah penerbangan hal tersebut disebut blind atau buta.

Dan pada saat kondisi tersebut dijelaskan bahwa terdapat prosedur keselamatan yang harus dilakukan, yakni saling menjauhkan pesawat dari pesawat yang lainnya.

Saat melaksanakan prosedur menjauhkan pesawat tersebut, terdengar suara emergency locator transmitter (ELT) yang berbunyi satu kali dari salah satu pesawat. Dan tidak lama kemudian terdengar kembali suara ELT dari pesawat yang lainnya.

Dua dari empat pesawat yang sedang berlatih formasi tersebut kemudian selamat karena berhasil melaksanakan prosedur untuk saling melepaskan diri dari formasi usai memasuki awan tebal tersebut.

Kepala Dinas Penerangan TNI AU Marsekal Pertama R Agung Sasongkojati mengatakan seluruh rangkaian kejadian tersebut terekam dalam Flight Data Recorder (FDR).

Selain itu, kata dia, penggambaran situasi tersebut didapatkannya setelah menemui langsung empat personel TNI AU yang mengawaki dua pesawat Super Tucano yang selamat dalam insiden tersebut.

"Saya sudah bicara dengan pilot-pilot yang mengalami terbang sehingga saya bisa menyampaikan informasi mengenai awan tebal dan sebagainya itu saya sudah dapat dari tangan pertama. Jadi saya bisa bicara soal itu," kata Agung saat konferensi pers di Lanud Halim Perdanakusuma Jakarta pada Jumat, 17 November 2023 lalu.

Agung menjelaskan secara fisik keempat personel TNI AU tersebut dalam keadaan baik. Mereka, kata Agung, dapat menceritakan dengan baik apa yang sebenarnya terjadi saat kejadian tersebut.

"Dan ceritanya sama persis dengan apa yang saya ceritakan tadi, tidak lebih dan tidak kurang sehingga terbuka dan mereka sehat, baik-baik (kondisi fisiknya) tapi saya tidak tahu (psikis mereka sebenarnya). Yang jelas mereka sedih, sedih itu normal ya. Namun tentu mereka juga perlu pendampingan untuk selanjutnya," katanya.

Awak non-penerbang

Pertanyaan sempat muncul terkait dugaan kejanggalan adanya perwira menengah berkualifikasi non-penerbang yakni Kolonel Admin. Widiono yang duduk di kursi belakang (backseat) salah satu pesawat nahas itu. Ia gugur bersama tiga awak pesawat lainnya dalam musibah itu.

Agung beralasan, pamen bagian administrasi (SDM) diajak terbang agar memahami operasional penerbangan, apalagi formasi terbang saat itu tidak berbahaya karena bukan manuver tempur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: