Meningkatnya Kasus Cacar Monyet Di Jakarta, Inilah Gejala Serta Penyebab Dan Cara Mengatasinya
RADARPENA.CO.ID - Monkeypox atau cacar monyet merupakan penyakit yang dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan luka yang terkontaminasi virus, droplet, dan cairan tubuh (saat batuk atau bersin).
Sementara penularan dari hewan ke manusia bisa terjadi lewat gigitan hewan, kontak langsung dengan atau kulit hewan, atau menyentuh benda yang terkontaminasi virus.
Jumlah pasien yang positif terjangkit cacar monyet atau monkeypox di DKI Jakarta bertambah menjadi 12 orang. Sebanyak 500 orang kelompok berisiko mulai menjalani vaksinasi yang dilakukan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.
Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama mengatakan, 1.000 dosis vaksin sudah disiapkan untuk 500 orang. Masing-masing akan menerima dua dosis secara bertahap.
BACA JUGA:
- DPR RI Menyoroti Kasus cacar Monyet di Jakarta, Minta Gencarkan Vaksinasi
- Ingin Selalu Tampak Awet Muda dan Cantik Maksimal?Setidaknya Praktekkan Dulu Hal Ini
Dinkes DKI Jakarta juga terus memantau gejala kepada kontak erat kasus setiap harinya melalui puskesmas kecamatan. Apabila menampakkan gejala akan dilakukan pemeriksaan laboratorium.
Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958. Pada saat itu ditemukan wabah penyakit mirip cacar yang menyerang koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, hal tersebut yang menyebabkan penyakit ini disebut sebagai cacar monyet atau monkeypox.
Kasus cacar monyet pertama yang menginfeksi manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo. Sejak saat itu, kasus cacar monyet dilaporkan telah menginfeksi orang-orang di beberapa negara Afrika Tengah dan Barat.
Penyakit ini terjadi akibat infeksi virus, yang merupakan bagian dari Orthopoxvirus. Para ilmuwan pertama kali mendeteksi penyakit ini akibat adanya wabah yang berasal dari monyet yang digunakan untuk penelitian. Untuk itu, penyakit ini dikenal sebagai cacar monyet.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, penyakit ini tidak hanya bisa ditularkan melalui monyet. Beberapa hewan pengerat seperti tikus dan tupai juga bisa terinfeksi penyakit ini dan menularkannya kepada manusia. Kondisi cacar ini juga bisa ditularkan dari manusia ke manusia meskipun risikonya cukup kecil.
- Sakit kepala
- Demam akut >38,5oC
- Limfadenopati (pembesaran kelenjar getah bening)
- Nyeri otot/Myalgia
- Sakit punggung
- Asthenia (kelemahan tubuh)
- Lesi cacar (benjolan berisi air ataupun nanah pada seluruh tubuh)
BACA JUGA:
- Uban di Rambut Bisa disembuhkan dengan Rutin menggunakan Minyak Zaitun ke Kulit Kepala dan Akar Rambut
- Berikut 8 Khasiat Obat Herbal Rempah Jahe, Baik Untuk Kesehatan Tubuh
-
Cara Mengatasi Cacar Monyet
Hingga saat ini, belum ada obat cacar monyet secara spesifik. Pasalnya, kondisi ini dapat pulih dengan sendirinya dalam 2-4 minggu. Namun, beberapa negara menggunakan tecovirimat sebagai cara mengobati cacar monyet. Obat ini bekerja dengan menghambat virus monkeypox berkembang biak dan menyebar ke orang lain. Apabila gejala yang kamu alami cukup parah dan tidak kunjung membaik, akan lebih baik jika pergi ke rumah sakit untuk menerima pengobatan lebih lanjut.
Beberapa kelompok yang berisiko lebih tinggi untuk menerima pengobatan di rumah sakit adalah anak-anak, lansia, dan orang dengan suatu kondisi atau sedang mengonsumsi obat yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuhnya. Pengidap cacar monyet juga perlu melakukan isolasi mandiri untuk mencegah penyebaran dan penularan penyakit ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: