Zulkifli Hasan: Tingkatkan Ekspor Non Migas dengan Inisiatif dan Kreativitas Baru!
Den Haag, 21 September 2023– Dalam Pembukaan Rakornis Perwakilan Perdagangan (Perwadag) di Luar Negeri; Menteri Perdagangan RI, Zulkifli Hasan, meminta para Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri untuk meningkatkan nilai ekspor non-migas Indonesia dengan mencari cara, inisiatif, serta kreativitas baru.
Tindakan tersebut penting dilakukan, khususnya di tengah pelambatan ekonomi global yang berpengaruh pada kinerja ekspor Indonesia.
Hal tersebut disampaikan Mendag Zulkifli Hasan dalam arahannya ketika membuka Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Perwakilan Perdagangan di Luar Negeri secara virtual.
Rakornis Perwadag di Luar Negeri berlangsung di Den Haag, Belanda pada 20—22 September 2023.
Turut hadir dalam acara tersebut Duta Besar Luar Biasa dan Berkuasa Penuh Republik Indonesia untuk Kerajaan Belanda, Mayerfas dan Sekretaris Jenderal Kemendag, Suhanto.
“Saya minta kepada para Perwadag untuk memulai cara-cara baru yang kreatif dan mengambil inisiatif baru agar ekspor non-migas kita bisa meningkat dengan mengembangkan pasar-pasar non-tradisional baru seperti India, Pakistan, Bangladesh, hingga negara-negara di kawasan Timur Tengah, bahkan Afrika yang populasinya mencapai 1,4 miliar jiwa,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan menjelaskan, ekonomi Indonesia diproyeksi tumbuh 5,17 persen.
Ekspor Indonesia masih surplus, namun terjadi penurunan; meskipun impor Indonesia juga menurun. Hal ini disebabkan pelambatan ekonomi dunia yang diperkirakan tumbuh 3,27 persen.
“Pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 5,2 persen hingga 5,5 persen. Namun, hal ini tergantung pada peran dan kinerja Perwadag. Saya minta saudara-saudara untuk bekerja keras habis-habisan, mati-matian agar ekspor non-migas kita tidak turun, bahkan lebih,” ungkap Mendag Zulkifli Hasan.
Selain itu, Mendag Zulkifli Hasan berharap agar para Perwadag dapat melakukan komunikasi dengan baik dengan Uni Eropa.
“Perdagangan Indonesia dengan Uni Eropa hanya satu per tiga dibandingkan Vietnam dan Thailand. Namun, banyak masalah yang tidak produktif. Untuk itu, diperlukan komunikasi yang baik dengan Uni Eropa,” urai Mendag Zulkifli Hasan.
Mendag Zulkifli Hasan juga mendorong Perwadag dan Duta Besar di Eropa untuk membantu penyelesaian perjanjian Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement (IEU-CEPA) dan penghapusan kebijakan European Union Deforestation Regulation (EUDR) atau Undang-Undang Anti Deforestasi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: