10 Negara dengan Biaya Listrik Tertinggi dan Terendah, Mana Saja?
JAKARTA, RADARPENA - Listrik adalah sumber energi vital dalam kehidupan sehari-hari sebagai komponen esensial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.
Namun, biaya listrik tidak selalu sama di seluruh dunia. Beberapa negara memiliki biaya listrik yang sangat tinggi
Harga listrik dapat dipengaruhi oleh peristiwa-peristiwa dunia, terutama jika peristiwa-peristiwa tersebut berdampak pada harga bahan bakar fosil seperti batu bara dan gas alam, yang digunakan oleh pembangkit listrik untuk menghasilkan listrik.
Karena kemampuan suatu negara untuk menghasilkan listrik sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk lokasi geografis, susunan geologi, tingkat perkembangan, kemajuan teknologi, hingga penghasilan negara tersebut, harga listrik dapat sangat bervariasi dari satu negara dengan negara lain.
BACA JUGA:200 Tower Rusun di IKN Bakal Dibangun 10 Perusahaan, Ada Summarecon hingga Ciputra
Berikut adalah 10 negara dengan biaya listrik tertinggi:
1. Italia – US$0,789/kWh (Rp12.012)
Italia memiliki biaya listrik tertinggi di tahun 2023 karena pajak dan retribusi listrik yang tinggi. Jaringan listrik negara ini didasarkan pada energi impor, karena negara ini bergantung pada impor untuk mmenuhi sekitar 93% kebutuhan minyak dan gasnya.
2. Austria – US$0,698/kWh (Rp10.627)
Sejak tahun 2022, Austria telah beralih dengan hanya mengandalkan tenaga air, angin, dan energi surya. Biaya pemeliharaan jaringan juga menyumbang sebagian besar harga listrik Austria.
3. Belgia – US$0,652/kWh (Rp9.926)
Biaya listrik Belgia tinggi karena tingginya biaya operasional pembangkit listrik tenaga nuklir yang sudah tua. Selain itu, penghentian pembangkit listrik tenaga nuklir, yang akan selesai pada tahun 2025, membutuhkan investasi yang besar dalam sumber energi alternatif. Ukuran Belgia yang kecil dan populasi yang padat berkontribusi pada biaya jaringan.
4. Denmark – US$0,631/kWh (Rp9.607)
Denmark juga menanggung biaya listrik yang tinggi karena investasi besar dalam infrastruktur energi terbarukan. Karena turbin angin menyumbang sebagian besar pembangkit listrik di negara ini, maka harga listrik bagi pengguna akhir menjadi mahal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: