10 Negara dengan Biaya Listrik Tertinggi dan Terendah, Mana Saja?

10 Negara dengan Biaya Listrik Tertinggi dan Terendah, Mana Saja?

5. Jerman – US$0,618/kWh (Rp9.409)

Jerman, negara dengan ekonomi terbesar di Eropa, menjadi salah satu negara dengan biaya listrik yang tinggi karena kebijakan transisi energi yang dikenal sebagai Energiewende. Inisiatif ini bertujuan untuk beralih dari bahan bakar fosil dan tenaga nuklir ke sumber energi yang lebih terbarukan.

Namun, hal ini juga meningkatkan biaya listrik. Biaya jaringan listrik yang tinggi, pungutan Undang-Undang Energi Terbarukan, dan pajak berkontribusi pada struktur biaya, membuat listrik Jerman termasuk yang termahal di seluruh dunia.

BACA JUGA:PT Indofood Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Cek Posisi dan Persyaratannya

6. Irlandia – US$0,604/kWh (Rp9.196)

Isolasi geografis Irlandia membutuhkan biaya yang lebih tinggi untuk impor bahan bakar dan infrastruktur transmisi. Negara ini juga telah memasukkan energi terbarukan ke dalam jaringan listriknya, dan ini membutuhkan investasi yang signifikan.

Pendorong utama lainnya adalah pungutan 'Kewajiban Pelayanan Publik', sebuah mekanisme untuk mendukung tujuan kebijakan nasional terkait energi terbarukan.

7. Lithuania – US$0,576/kWh (Rp8.769)

Lithuania telah bergeser ke arah diversifikasi sumber energi dan mengurangi ketergantungan pada impor, terutama dari Rusia.

Selain itu, penonaktifan pembangkit listrik tenaga nuklir Ignalina, yang pernah memasok lebih dari 70% daya listrik Lithuania, menyebabkan biaya energi yang lebih tinggi karena negara ini perlu berinvestasi pada sumber-sumber alternatif.

8. Belanda – US$0,522/kWh (Rp7.947)

Listrik Belanda sebagian besar dihasilkan dari gas, batu bara, dan energi terbarukan. Pada akhirnya, sistem perpajakan energi menentukan harga listrik di negara ini. Penekanan negara yang padat penduduknya pada infrastruktur hemat energi juga membuat biaya listrik menjadi tinggi.

9. Inggris – US$0,495/kWh (Rp7.536)

Transisi menuju sumber energi rendah karbon dan terbarukan di Inggris bermanfaat bagi kelestarian lingkungan. Namun di saat yang sama, hal ini membutuhkan perubahan infrastruktur yang signifikan, sehingga meningkatkan biaya.

Peraturan dan pajak yang ekstensif di Inggris yang terkait dengan emisi karbon juga terlihat dalam tagihan listrik masyarakat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: