7 Prosesi Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya yang Tak Banyak Orang Tahu
Sedangkan pembelinya adalah para tamu dan kerabat yang hadir dengan membayarnya menggunakan pecahan genting sebagai pengganti uang.
Prosesi ini bertujuan supaya upacara pernikahan yang akan dilaksanakan, dikunjungi banyak tetamu dan dawet bisa laris terjual.
BACA JUGA:
- Rekomendasi Nama Bayi Perempuan Terindah di Dunia Islam dalam Bahasa Arab Berserta Maknanya
- Hati-Hati dengan Strict Parents! Inilah Ciri-Ciri dan Dampak Pengasuhan yang Ketat pada Anak
5. Midodareni
Midodareni adalah sebuah tradisi yang mengambil tempat sehari sebelum hari pernikahan, yakni dilakukan pada malam hari.
Di mana proses ini keluarga mempelai lelaki menyambangi kediaman mempelai wanita, tetapi kedua mempelai tidak diperbolehkan bertemu.
Kata midodareni berasal dari bahasa Jawa, yaitu "widodari" yang artinya bidadari.
Dikutip dari laman resmi Dinas Kebudayaan Provinsi DI Yogyakarta, menurut kepercayaan masyarakat Jawa, pada malam tersebut banyak bidadari yang turun dari kayangan.
Midodareni merupakan salah satu proses dimana pasangan akan melepas masa lajang dan memiliki harapan baik untuk calon pengantin perempuan.
6. Upacara Panggih
Upacara panggih adalah sebuah tradisi menghadapkan muka antara pasangan mempelai pada hari pernikahan.
BACA JUGA:
- 30 Kata-kata Motivasi Lucu Singkat Menginspirasi, Petuah tentang Kehidupan
- Inilah Segudang Manfaat Dari Cream Temulawak Yang Bagus Untuk Kulit Wajah
Upacara panggih dilakukan sebelum akad nikah dimulai dan dilakukan dalam rumah sebagai pembuka pernikahan, kemudian di lanjutkan dengan upacara seren taun atau tradisi memindahkan pengantin perempuan ke rumah pengantin pria.
Makna dari upacara panggih adalah sebagai simbol pernikahan yang sah dan suci, serta sebagai tanda penghormatan antar keluarga dan hadirin di hadapan Tuhan.
Upacara panggih juga menjadi pengingat akan kebutuhan untuk mendapat restu dari semua pihak yang ada dalam keluarga besar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: