7 Prosesi Pernikahan Adat Jawa dan Maknanya yang Tak Banyak Orang Tahu
Pernikahan Adat Jawa - Pernikahan Adat Jawa adalah salah satu tradisi yang masih dipegang teguh oleh masyarakat Jawa di Indonesia.
Tradisi dalam pernikahan adat Jawa sangat kental dengan nilai-nilai keagamaan dan budaya yang turun-temurun dari generasi ke generasi.
Pernikahan adat Jawa menjadi sebuah ritual yang kaya akan cerita, simbolisme, dan makna filosofis yang erat kaitannya dengan kehidupan berkeluarga.
Ada banyak prosesi yang dilakukan dalam pernikahan adat Jawa, tetapi di antara semua itu terdapat tujuh prosesi yang dianggap paling penting.
Ketujuh prosesi tersebut antara lain adalah seserahan, siraman, paes atau ngerik, dodol dawet, midodareni, upacara panggih, dan upacara balangan suruh.
Setiap prosesi ini memiliki makna yang unik dan penting dalam rangkaian pernikahan adat Jawa.
BACA JUGA:
- Sexless Marriage: Jangan Biarkan Hal Ini Bikin Hubungan Pernikahan Kalian Jadi Hambar dan Runyam
- Simak Enam Syarat Menikah Siri Ini, Agar Dianggap Sah
- Manfaat Semakin Mengecil Circle Pertemanan Setelah Menikah, Jadi Jangan Minder!
1. Seserahan
Seserahan adalah sebuah tradisi di mana pihak laki-laki memberikan hadiah kepada calon mempelai wanita sebagai bentuk persiapan menuju pernikahan.
Seserahan seringkali berupa satu set barang yang biasanya berjumlah ganjil, seperti sembilan, tujuh belas, atau dua puluh satu.
Barang-barang yang diserahkan biasanya terdiri dari pakaian, perhiasan, makanan, serta peralatan rumah tangga.
Makna dari seserahan adalah sebagai bentuk ungkapan kasih sayang dan penghormatan dari pihak laki-laki kepada calon mempelai wanita serta keluarganya.
Seserahan juga menjadi sebuah simbol akan tingkat kesiapan pihak laki-laki untuk membina rumahtangga dengan calon mempelainya.
2. Siraman
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: